Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia (Nov 2023)

Manajemen Anestesi Pasien Pascainfeksi Polio yang Menjalani Operasi Seksio Sesarea

  • Herman Mangasi Silaban,
  • Muh. Ramli Ahmad

DOI
https://doi.org/10.47507/obstetri.v6i3.118
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 3

Abstract

Read online

Individu yang bertahan dari poliomielitis paralitik dapat mengalami postpolio syndrome (PPS). Tiga serangkai gejala klasik PPS meliputi kelemahan progresif, kelelahan, dan atrofi otot. Case report ini melaporkan manajemen anestesi pada pasien gravida dengan PPS yang direncanakan dilakukan operasi seksio sesarea (SC) dengan teknik anestesi epidural. Pasien perempuan 38 tahun dikonsulkan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi dengan G2P0A1 usia kehamilan (UK) 39 minggu 3 hari, belum inpartu dengan riwayat penyakit polio sejak usia 3 tahun dengan keluhan saat ini tungkai bawah sebelah kanan lumpuh dan ukuran lebih kecil dibandingkan tungkai bawah sebelah kiri. Pasien direncanakan untuk menjalani SC dengan teknik anestesi epidural. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan durante dan pasca-SC dalam batas normal. Dalam berbagai literatur, anestesi regional selalu menjadi pilihan utama untuk pasien PPS dibandingkan dengan anestesi umum. Periode praoperasi adalah periode yang paling penting pada pasien pascainfeksi polio. Anamnesis dan pemeriksaan fisik adalah langkah prosedur yang sangat vital. Sindrom pascapolio dapat menyebabkan kelemahan otot (termasuk disfagia dan refluks), nyeri sendi, intoleransi suhu dingin, gangguan menelan, tidur, dan pernapasan. Masing-masing pilihan anestesi tetap memiliki keuntungan dan kerugian sesuai dengan karakteristik pasien dan kontraindikasi jenis anestesi. Diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang baik sebelum menentukan pilihan demi keamanan dan kenyamanan pasien.

Keywords