Jurnal Teknik Sipil (Aug 2023)
Pemenuhan Kekurangan Air melalui Simulasi Jaringan Pipa Transmisi Air Bersih SPAM Lhokseumawe
Abstract
Abstrak Pesatnya pertumbuhan penduduk dan laju pembangunan berbagai sektor dan bidang pada suatu daerah berdampak terhadap besarnya kebutuhan air bersih. Kota Lhokseumawe berpenduduk padat namun memiliki permasalahan belum terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat serta kontinuitas air bersih yang belum terjaga sebagai syarat standar pelayanan minimum sebuah kota. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi dimensi pipa, nilai parameter hidrolik pipa transmisi, dan mencukupi pasokan air bersih di Kota Lhokseumawe berdasarkan hasil simulasi jaringan air bersih. Simulasi jaringan pipa transmisi air bersih dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Epanet 2.2 lalu membandingkan hasil simulasi Epanet 2.2 dengan perhitungan manual pada beberapa pipa. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh informasi optimal berupa diameter pipa transmisi HDPE Ø560 mm dengan total panjang pipa dari reservoir intake Sungai Krueng Mane sampai Reservoir IPA Muara Satu – Rancong yaitu 22 km. Diperlukan penggunaan 3 buah pompa dan 2 buah katup type PRV dan type PSV, dengan mengacu pada spesifikasi perencanaan pipa transmisi air baku. Parameter hidrolik pipa transmisi yang optimal diperoleh kecepatan aliran sebesar 1,82 m/det, kehilangan tenaga 3,54 m/km, koefisien gesekan 0,012, dan debit aliran 449,42 l/det, sehingga mencukupi kebutuhan air di Kota Lhokseumawe. Kata Kunci: Epanet 2.2, Lhokseumawe, Pipa transmisi, IPA Muara Satu - Rancong Abstract The rapid population growth and the rate of development of various sectors and fields in an area have an impact on the large demand for clean water. Lhokseumawe City has several problems in meeting the supply of clean water, such as the water being distributed is not sufficient to meet the needs of the community and the continuity of clean water is not maintained. This study aims to determine the dimensions of the pipe, the value of the hydraulic parameters of the transmission pipe, and the sufficient supply of clean water in Lhokseumawe City. The simulation of transmission pipe network with the Epanet 2.2 software, and compare with manual calculations on several pipes. The optimal result of modeling water demand are the diameter of HDPE transmission pipe Ø560 mm and the total pipe length from the Krueng Mane River intake reservoir to the Muara Satu – Rancong WTP Reservoir, which is 22 km. Needs 3 pumps and 2 valves of the PRV type and PSV type, with reference to the design specifications for the water transmission pipe. The optimal calculation results show that the flow velocity is 1.82 m/s, the power loss is 3.54 m/km, the friction coefficient is 0.012, the flow rate is 449.42 l/s, so that it is sufficient for water needs in Lhokseumawe City. Keywords: Epanet 2.2, Lhokseumawe, Transmission pipeline, WTP Muara Satu – Rancong