Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Apr 2024)

Pemaknaan Hadis-Hadis tentang Zuhud di Media Sosial: Studi Kasus Akun Instagram Aa Gym

  • Abu Bakar,
  • Zulfirman Manik

DOI
https://doi.org/10.22373/substantia.v26i1.23009
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 1
pp. 59 – 74

Abstract

Read online

In the digital era, social media plays a crucial role as a platform for disseminating various interpretations, including interpretations of hadiths about asceticism (zuhud). This study aims to analyze how hadiths on asceticism are constructed on social media, specifically through the Instagram account of Aa Gym. The methodology employed is qualitative research with a content analysis approach, where data were collected from posts on Aa Gym's Instagram account. Through the process of determining objects, creating categories, and analysis units, this study found that Aa Gym constructs interpretations of hadiths about asceticism by emphasizing the aspect of spirituality in drawing closer to Allah SWT, adopting a life stance that is not attached to worldly matters, and leading a simple and unexaggerated life. Furthermore, the research reveals that such interpretations are conveyed in a simple, easy-to-understand language that resonates emotionally with the audience, as evidenced by the number of positive comments on social media. Abstrak: Dalam era digital, media sosial berperan penting sebagai platform untuk menyebarkan berbagai pemaknaan, termasuk pemaknaan hadis tentang zuhud. Studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana hadis-hadis tentang zuhud dikonstruksi dalam media sosial, khususnya melalui akun Instagram Aa Gym. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi, dimana data diambil dari postingan akun Instagram Aa Gym. Melalui proses menentukan objek, pembuatan kategori, dan unit analisis, studi ini menemukan bahwa Aa Gym mengonstruksi pemaknaan hadis tentang zuhud dengan menekankan pada aspek spiritualitas dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, sikap hidup yang tidak terpaut pada duniawi, dan kehidupan yang sederhana serta tidak berlebihan. Lebih lanjut, penelitian ini mengungkap bahwa konstruksi pemaknaan tersebut disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan mampu menyentuh hati audiens, seperti terlihat dari jumlah komentar positif di media sosial.

Keywords