Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling (Dec 2017)
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DAN PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PENDIDIKAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Abstract
Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya motivasi belajar peserta didik. Locus of control dan persepsi peserta didik tentang pendidikan merupakan faktor yang dapat memprediksi motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) locus of control, (2) persepsi peserta didik tentang pendidikan, (3) motivasi belajar, dan menguji: (4) hubungan antara locus of control dengan motivasi belajar (5) persepsi peserta didik tentang pendidikan dengan motivasi belajar, dan (6) hubungan antara locus of control dan persepsi peserta didik tentang pendidikan dengan motivasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah 623 peserta didik SMA Pertiwi 1 Padang pada kelas X dan XI dan sampel sebanyak 243 peserta didik, yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen penelitian ini adalah model skala likert. Uji validitas hasil instrumen locus of control adalah 0,405, persepsi peserta didik tentang pendidikan adalah 0,631, dan motivasi belajar adalah 0,615. Hasil uji reliabilitas instrumen locus of control adalah 0,747, persepsi peserta didik tentang pendidikan sebesar 0,944, dan motivasi belajar sebesar 0,925. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, regresi sederhana dan multiple. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata, deskripsi locus of control internal peserta didik berada pada kategori sedang, (2) persepsi peserta didik tentang pendidikan pada kategori sangat positif, (3) motivasi belajar pada kategori tinggi, (4) terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta didik tentang pendidikan dengan motivasi belajar (R = 0,432), (5) terdapat hubungan yang signifikan antara locus of control dan (6) persepsi peserta didik tentang pendidikan dengan motivasi belajar (R = 0,449). Implikasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai program pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Pertiwi 1 Padang.
Keywords