Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (Aug 2024)
Resiliensi pada Dewasa Awal dengan Orang Tua Bercerai: melalui Self-esteem dan Dukungan Sosial Teman Sebaya
Abstract
Angka perceraian di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, mengakibatkan meningkatkan anak korban perceraian orang tua. Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan untuk bangkit atau disebut dengan resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi pada dewasa awal dengan orang tua bercerai, yang ditinjau melalui self-esteem dan dukungan sosial teman sebaya. Responden penelitian sebanyak 126 responden dengan rentang usia 18-25 tahun, penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data non-probability sampling dengan jenis accidental sampling, dengan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Skala penelitian yang digunakan merupakan Skala Self-esteem, Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya, dan Skala Resiliensi CD-RISC. Hasil uji hipotesis memperoleh hasil p = 0,000 (p 0,05), artinya terdapat pengaruh self-esteem dan dukungan sosial teman sebaya terhadap resiliensi. Hasil uji hipotesis parsial self-esteem terhadap resiliensi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p 0,05), artinya self-esteem memiliki pengaruh terhadap resiliensi. Di sisi lain, pada variabel dukungan sosial teman sebaya diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,247 ( p 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak dapat pengaruh antara dukungan sosial teman sebaya terhadap resiliensi. Hal ini dapat ditengarai oleh tugas perkembangan dewasa awal yaitu menjalin relasi dengan significant others, salah satunya adalah pasangan.
Keywords