JKG (Jurnal Komunikasi Global) (Dec 2020)

Dekonstruksi Wacana Subversif Meme #IndonesiaTerserah

  • Chelsy Yesicha,
  • Budi Irawanto

DOI
https://doi.org/10.24815/jkg.v9i2.17344
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 282 – 299

Abstract

Read online

Praktik kebijakan pemerintah mengenai Covid-19 yang dinilai tumpang tindih menyebabkan tenaga medis di Indonesia bereaksi dengan menggunakan #IndonesiaTerserah di Twitter dalam bentuk video meme. Ini merupakan bentuk kekecewaan tenaga medis yang sebelumnya dielukan sebagai pahlawan yang berada di garda depan pada saat pandemi Covid-19. Reaksi tersebut mendapat dukungan oleh para netizen yang meunggah ulang sebagai konsekuensi tindakan subversif. Artikel ini bertujuan mengkaji praktik, pesan dan ideologi video kreator #IndonesiaTerserah dengan metode analisis meme Limor Shifman melalui tiga dimensi teks asli yaitu content, form dan stance. Penelitian ini menunjukan bahwa ungkapan “terserah” menjadi sebuah kalimat satire yang umumnya diungkapkan dalam protes akal sehat. Pesan subversif yang terkandung disampaikan dengan logis dan emosional demi membangun kerjasama dan rasa kemanusiaan. Kreator menghasilkan karya video dengan kualitas semi-profesional didukung teks guna mempertegas narasi tokoh. Ideologi perjuangan tenaga kesehatan mempertegas bahwa mereka masih berada di garda terdepan, profesi yang tak mudah tergantikan dengan sekejap namun mudah hilang bila tak terjaga. The overlapping government policy on Covid-19 caused medical personnel in Indonesia to react by using #IndonesiaTerserah on Twitter in the form of meme videos. This is a form of disappointment for those who were previously hailed as heroes who were at the forefront during the Covid-19 pandemic. This reaction received support from netizens who posted it as an act of subversion. This article aims to examine the practices, messages, and ideology of #IndonesiaTerserah video creators using the meme analysis method of Limor Shifman through 3 dimensions of the original text, content, form, and stance. This research showed that the expression "whatever" becomes a satirical sentence consisting of commonsense applications. Subversive messages were delivered logically and emotionally in order to build cooperation and a sense of humanity. The creator produced semi-professional quality videos supported by text to emphasize the narratives of characters. The ideology of health workers emphasized that they were still at the forefront, a profession that cannot be easily replaced but can easily be lost if unprotected.

Keywords