Sari Pediatri (Dec 2016)
Gangguan Fungsi Multi Organ pada Bayi Asfiksia Berat
Abstract
Asfiksia perinatal masih merupakan masalah baik di negara berkembang maupun di negara maju dan menyebabkan kematian sebesar 20% dari bayi baru lahir. Keadaan hipoksia dan iskemia yang terjadi akibat afiksia akan menimbulkan gangguan pada berbagai fungsi organ. Proses terjadinya gangguan bergantung pada berat dan lamanya hipoksia terjadi dan berkaitan dengan proses reoksigenisasi jaringan setelah proses hipoksia tersebut berlangsung. Faktor risiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir terdiri dari faktor ibu, faktor janin dan faktor persalinan/kelahiran. Hal ini penting, karena dengan pengenalan faktor risiko tersebut maka persiapan resusitasi bayi dapat dilakukan. Beberapa organ tubuh yang akan mengalami disfungsi akibat asfiksia perinatal adalah otak, paru, hati, ginjal, saluran cerna dan sistem darah. Dampak jangka panjang bayi yang mengalami asfiksia berat antara lain ensefalopati hipoksik-iskemik, iskemia miokardial transien, insufisiensi trikuspid, nekrosis miokardium, gagal ginjal akut, nekrosis tubular akut, enterokolitis, SIADH (syndrome inappropriate anti diuretic hormone) kerusakan hati, Koagulasi intra-vaskular diseminata (KID), perdarahan dan edem paru, penyakit membran hialin HMD sekunder dan aspirasi mekonium.
Keywords