Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota (Dec 2023)
Prinsip Penerapan Water Sensitive Urban Design Pada Kawasan Perkotaan (Kasus Studi: Kecamatan Subang, Kabupaten Subang)
Abstract
Banjir disebabkan karena gangguan siklus air saat meresap, menampung, dan mengalirkan air hujan akibat manajemen siklus air perkotaan dan pengelolaan air hujan yang buruk. Pendekatan penanganan banjir yang masih mengandalkan rekayasa infrastruktur abu-abu terbukti belum efektif. Konsep Water Sensitive Urban Design/WSUD menawarkan paradigma baru dalam penanganan banjir dengan solusi berbasis alam melalui pengelolaan air hujan dan penurunan limpasan air permukaan di kawasan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan prinsip penerapan WSUD pada kawasan perkotaan sebagai upaya menurunkan risiko banjir. Penelitian diawali dengan perumusan jenis dan prasyarat penerapan WSUD; identifikasi persoalan dan peluang penerapan WSUD di berbagai jenis guna lahan, karakterisik bangunan dan fisik lingkungan. Pada bagian akhir, studi ini merumuskan prinsip penerapan WSUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan WSUD dihadapkan pada persolan karakteristik guna lahan, keterbatasan luas kaveling atau ruang terbuka yang dapat meresapkan air, serta kondisi dinding dan atap bangunan yang ringkih. Oleh karena itu, tidak semua jenis WSUD dapat diterapkan di kawasan perkotaan dan beberapa diantaranya membutuhkan penyesuaian dalam penerapannya apabila tidak sepenuhnya persyaratan penerapan WSUD dipenuhi. Prinsip penerapan jenis WSUD didasarkan pada obyek bangunan, kaveling dan ruang di luar kaveling untuk setiap jenis penggunaan lahan.
Keywords