Sari Pediatri (Nov 2016)

Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi

  • I Made Kardana

DOI
https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011.381-5
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 6
pp. 381 – 5

Abstract

Read online

Latar belakang. Penggunaan antibiotik pada sepsis neonatorum seharusnya didasarkan pada kuman penyebab infeksi yang diperoleh dari biakan darah dan hasil uji sensitifitas. Pola kuman dan hasil uji sensitifitas dapat dipakai sebagai dasar pemberian antibiotik secara empiris. Tujuan. Mengetahui profil mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar serta sensitifitasnya terhadap antibiotik. Metode. Penelitian retrospektif dilakukan dari Januari 2008-Desember 2009. Kriteria inklusi adalah neonatus tersangka sepsis dan didiagnosis akhir sebagai sepsis neonatorum berdasarkan biakan darah positif. Kriteria eksklusi apabila data tidak lengkap. Hasil. Terdapat 458 kasus tersangka sepsis. Biakan darah positif 220 (48%). Bakteri penyebab terbanyak adalahSerratia marcescens.Bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap antibiotik lini pertama (ampisilin dan gentamisin), kecuali Acinetobacter baumanniimempunyai sensitifitas tinggi terhadap antibiotik tersebut. Sensitifitas bakteri penyebab sepsis umumnya masih tinggi terhadap meropenem, cefoperason-sulbactam, dan piperasilin-tazobactam. Kesimpulan. Penyebab sepsis neonatorum terbanyak adalah Serratia marsescens.Sebagian besar bakteri penyebab sepsis mempunyai sensitifitas rendah terhadap ampisilin dan gentamisin, kecuali Acinetobacter baumannii.Terhadap meropenem, cefoperazon-sulbactam dan piperasilin-tazobactam sensitifitas masih tinggi.

Keywords