Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan (Sep 2020)

MANAJEMEN KEMITRAAN MADRASAH ALIYAH DENGAN BALAI LATIHAN KERJA DALAM PROGRAM KETERAMPILAN

  • Siti Munirotul Yuanita,
  • Achmad Supriyanto,
  • Mustiningsih Mustiningsih

DOI
https://doi.org/10.17977/um027v3i32020p283
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 3
pp. 283 – 298

Abstract

Read online

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kemitraan Madrasah Aliyah (MA) dengan Balai Latihan Kerja (BLK). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Yang bertempat di MA Ma'arif Udanawu Blitar, peneliti sebagai instrumen kunci. Informan utama adalah ketua MA, ketua MA, tim koordinator, dan guru keterampilan. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan, pengembunan, penyajian, dan verifikasi data. Hasilnya adalah: (1) kemitraan yang dilandasi oleh kurangnya kesadaran dan pengetahuan, belum tersedianya tenaga pengajar yang memadai, mendapatkan ijazah kerja, peningkatan kompetensi peserta didik dan program ketrampilan tidak sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat dan alumni. ; (2) Manajemen kemitraan berjalan dengan baik; (3) Adanya permasalahan benturan jadwal kegiatan, memakan biaya yang mahal, serta tidak adanya dukungan orang tua siswa terhadap program. Solusinya adalah berdiskusi dengan orang tua siswa tentang program ini; dan (4) kerjasama ini berdampak pada kompetensi siswa dan wajah MA serta BLK peserta diklat. Keywords: partnership management, skills, MA Ma'arif Udanawu Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan manajemen kemitraan MA dengan BLK. Metodenya menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Lokasinya di MA Ma’arif Udanawu Blitar, peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Informan kucinya Kepala MA, Pimpinan MA, Tim Koordinator, dan Guru Keterampilan. Datanya dikumpulkan dengan wawancara observasi, dan dokumentasi. Analisisnya menggunakan display, kondensasi, penyajian, dan verifikasi data. Hasilnya: (1) kemitraan didasarkan pada kurangnya kesadaran dan pengetahuan, belum tersedia guru keterampilan, ingin memperoleh sertifikat kerja, dan meningkatkan kompetensi peserta didik, program keterampilan didasarkan tuntutan dan permintaan masyarakat dan alumni; (2) manajemen kemitraannya berjalan dengan baik; (3) terdapat masalah bentrok jadwal, mahal, dan wali murid tidak mendukung program. Solusinya dengan berkompromi dan (4) kemitraan berdampak pada kompetensi peserta didik dan citra MA serta BLK mendapat peserta pelatihan. Kata Kunci: manajemen kemitraan, keterampilan, MA Ma'arif Udanawu