Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (Jul 2023)

Kemiskinan Kultural Kemiskinan Kultural Masyarakat Nelayan di Desa Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas

  • Alfin Muttaqin,
  • Ismail Ismail

DOI
https://doi.org/10.22373/jsai.v4i2.2815
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2

Abstract

Read online

This study aims to examine the poverty among fisherfolk in Panipahan Village, Pasir Limau Kapas Sub-district. The research method used is qualitative with data collection techniques through interviews and observations. The findings indicate that the cultural poverty experienced by the fisherfolk in Panipahan Village is attributed to a set of cultural norms and lifestyle patterns that have become ingrained in their mindset and worldview. The fisherfolk tend to perceive their income from fishing as only sufficient to meet their daily needs, leading them to be reluctant to save or invest their earnings for future ventures. This way of life is then passed down from generation to generation. The study concludes that the poverty experienced by the fisherfolk is a result of a culture, mindset, and impoverished way of life that are inherited and shape their approach to daily living and economic opportunities. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang kemiskinan pada masyarakat nelayan di Desa Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawacara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan kultural yang dialami oleh masyarakat nelayan di Desa Panipahan disebabkan oleh seperangkat budaya dan pola kehidupan yang telah menjadi bagian dari pola pikir dan pandangan hidup mereka. Masyarakat nelayan di Desa Panipahan cenderung beranggapan bahwa pendapatan dari hasil tangkapan laut hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan harian, sehingga mereka enggan menabung atau menginvestasikan penghasilan mereka untuk membuka usaha lain sebagai persiapan untuk masa depan. Pola kehidupan semacam ini kemudian diturunkan dari generasi ke generasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemiskinan yang dialami masyarakat nelayan merupakan hasil dari budaya, pola pikir, dan kebiasaan hidup miskin yang diwariskan secara turun-temurun kepada anak cucu mereka. Hal ini membentuk pendekatan hidup dan kesempatan ekonomi yang mereka pilih dalam kehidupan sehari-hari.

Keywords