Sari Pediatri (Nov 2016)

Proporsi Seroproteksi Hepatitis B pada Usia 10-12 Tahun dengan Riwayat Imunisasi Dasar Hepatitis B Lengkap pada dua Sekolah Dasar di Jakarta

  • Suraiyah Suraiyah,
  • Hanifah Oswari,
  • Hardiono D Poesponegoro

DOI
https://doi.org/10.14238/sp9.6.2008.423-8
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 6
pp. 423 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Hepatitis virus B merupakan penyakit yang tersebar di seluruh dunia dan menjadi masalah kesehatan yang serius dan mendesak. Indonesia termasuk daerah dengan endemisitas hepatitis B sedang sampai tinggi, maka sejak tahun 1996/1997 imunisasi hepatitis B di Indonesia telah mencakup 27 propinsi. Pemberian booster sampai saat ini masih kontroversi. Menurut WHO, seroproteksi hepatitis B bertahan paling sedikit 15 tahun, namun beberapa penelitian menunjukkan penurunan seroproteksi pada vaksin seiring dengan pertambahan waktu. Metode. Studi deskriptif, potong lintang, pada anak kelompok usia 10–12 tahun pasca imunisasi dasar hepatitis B lengkap. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2007 di 2 SD Negeri di Jakarta. Hasil. Dari 100 subjek yang diteliti didapatkan HBsAg negatif pada semua subjek. Usia rerata subjek 130 bulan (10 tahun 9 bulan), SB = 6,11. Proporsi seroproteksi 38%, rerata titer anti-HBs pada subjek seropositif 188,1 mIU/mL (SB = 97,6). Diantara semua subjek seropositif didapatkan 68,7% dengan respons rendah, 26,3% dengan respons sedang, dan 5% subjek dengan respons tinggi. Kesimpulan. Proporsi seroproteksi anti-HBs pada usia 10–12 tahun pasca imunisasi dasar lengkap 38%. Rerata titer anti-HBs pada 38 anak seropositif 188,1 mIU/mL (SB = 97,6). Di antara 38 subjek seropositif, sebagian besar mempunyai respons antibodi antihepatitis B rendah

Keywords