Journal of Geospatial Information Science and Engineering (Jan 2025)

Pemetaan Laju Erosi Daerah Aliran Sungai Serayu Terhadap Pendangkalan Waduk Mrica Tahun 2018-2022 Berbasis Citra Satelit Sentinel-2

  • Matias Ronaldo Dimas Surya Laksana,
  • Muhammad Rofid Azzuhdi,
  • Firman Hadi,
  • Shofiyatul Qoyimah

DOI
https://doi.org/10.22146/jgise.95299
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 133 – 144

Abstract

Read online

Waduk Mrica merupakan infrastruktur vital yang berperan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sumber irigasi, pengendali banjir di bagian hilir, dan perikanan. Kemampuan waduk untuk menjalankan fungsinya tergantung pada kapasitas penyimpanannya, yang dipengaruhi oleh tingkat sedimentasi akibat erosi pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk mengatasi masalah pendangkalan dan dampak erosi tanah, diperlukan pemahaman mendalam mengenai tingkat bahaya erosi dan nilai sedimentasi dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai laju erosi di DAS Serayu dan dampaknya terhadap pendangkalan Waduk Mrica dalam rentang waktu 2018-2022 dengan memanfaatkan citra satelit Sentinel-2. Penelitian meliputi prediksi laju erosi DAS Serayu menggunakan metode Universal Soil Loss Equation, kemudian dilakukan estimasi kedalaman Waduk Mrica dengan algortima Random Forest yang dikalibrasi dengan data perekaman batimetri in situ. Hasil penelitian ini menunjukkan estimasi kedalaman menggunakan citra Sentinel-2 mampu memberikan informasi kedalaman 0-25 m di Waduk Mrica pada periode 2018-2022, dengan nilai R2 pada rentang 0,83-0,92, MAE pada rentang 0,367-0,593, RMSE pada rentang 0,819-1,401 m. Hasil penelitian menunjukkan tren penurunan total volume Waduk Mrica dari tahun 2018 hingga 2022, menandakan berkurangnya kapasitas penyimpanan waduk. Terjadi variasi laju erosi, total erosi, dan sediment yield di DAS Serayu selama periode tersebut. Sub DAS Serayu Hulu secara konsisten menjadi kontributor terbesar terhadap total erosi dibanding Sub DAS lainnya. Terdapat hubungan antara sedimen hasil erosi DAS Serayu dan pendangkalan Waduk Mrica pada tahun 2019 dan 2020, tetapi pada tahun 2021 dan 2022 terjadi ketidaksesuaian di mana sedimen DAS meningkat sedangkan sedimen waduk menurun yang disebabkan adanya tindakan pengendalian sedimen waduk.

Keywords