Sari Pediatri (Nov 2016)

Prevalensi dan Faktor Risiko Enuresis pada A nak Taman Kanak-Kanak di Kotamadya Denpasar

  • I Gusti Ayu Trisna Windiani,
  • Soetjiningsih Soetjiningsih

DOI
https://doi.org/10.14238/sp10.3.2008.151-7
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 3
pp. 151 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Enuresis masih sering merupakan masalah bagi anak dan keluarganya. Prevalensi enuresis bervariasi, dan terdapat berbagai faktor yang berperan. Deteksi dini sangat penting sehingga dampak enuresis terhadap perkembangan anak dapat dicegah. Tujuan. Mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan enuresis. Metode. Penelitian potong lintang, data dikumpulkan dari kuesioner yang diisi oleh orang tua/wali anak pada 7 sekolah TK di Denpasar, dari bulan Januari sampai Februari 2008. Hasil. Prevalensi enuresis pada anak sebesar 36 (10,9%) terdiri dari 15 (41,3%) laki-laki dan 21 (58,7%) perempuan. Riwayat ayah mengalami enuresis OR: 5,3 (95%CI: 1,21-23,1; p=0,004), riwayat saudara mengalami enuresis OR: 23,3 (95%CI: 10,1-53,9; p=0,000), lari ke toilet jika akan berkemih OR: 2,5 (95%CI: 1,2-5,2; p=0,011), jumlah berkemih ≤ 7 kali/hari OR: 0,3 (95%CI: 0,2-0,7; p=0,007), dan tidur yang dalam OR: 8,53 (95%CI: 3,4-21,2; p=0,000) merupakan variabel yang berbeda bermakna antar kelompok penelitian. Kesimpulan. Prevalensi enuresis pada anak TK di Denpasar 10,9%. Riwayat ayah dan saudara yang mengalami enuresis, lari ke toilet jika berkemih, dan tidur yang dalam, merupakan faktor risiko terjadinya enuresis pada anak sedangkan jumlah berkemih ≤7 kali/hari merupakan faktor preventif terjadinya enuresis.

Keywords