JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research (Dec 2024)

Identifikasi Senyawa Aktif Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai Inhibitor Tirosinase

  • Willy Tirza Eden,
  • Clarissa Salshabila,
  • Senda Kartika Rakainsa,
  • Sri Mursiti

DOI
https://doi.org/10.20961/jpscr.v9i2.73653
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2
pp. 301 – 312

Abstract

Read online

Produksi melanin yang berlebih dapat menimbulkan bercak-bercak gelap pada kulit yang disebut hiperpigmentasi. Salah satu penanganan hiperpigmentasi melalui penghambatan sintesis melanin dengan mekanisme penghambatan enzim tirosinase. Beberapa senyawa alami yang dapat bertindak sebagai inhibitor tirosinase diantaranya polifenol, turunan benzaldehyde, benzoate, dan steroid. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa eceng gondok memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, terpenoid dan steroid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas inhibitor tirosinase dari bagian tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) melalui metode bioassay-guided isolation dan mengidentifikasi senyawa yang berperan sebagai inhibitor tirosinase melalui proses kromatografi. Hasil penelitian diperoleh aktivitas inhibitor tertinggi pada bagian daun eceng gondok dengan nilai persen inhibisi sebesar 23,75 ± 3,43% dan persen inhibisi tertinggi pada bagian fraksi etil asetat dari ekstrak daun eceng gondok dengan nilai sebesar 12,29 ± 4,16%. Ekstrak daun eceng gondok memiliki aktivitas inhibitor tirosinase tertinggi jika dibandingkan dengan ekstrak akar dan batang eceng gondok. Fraksi etil asetat dari ekstrak daun memiliki aktivitas lebih tinggi jika dibandingkan fraksi n-heksan dari ekstrak daun. Senyawa steroid dengan gugus fungsi –OH, C-O, –CH dan ikatan C=C yang terkandung dalam subfraksi etil asetat dari daun eceng gondok diduga merupakan senyawa yang berpotensi sebagai inhibitor tirosinase yang didukung dengan hasil positif terhadap penampak bercak Liebermann-Burchard dengan nilai Rf sebesar 0,54.

Keywords