Diligentia: Journal of Theology and Christian Education (May 2024)
Kompetensi Guru Kristen sebagai Fasilitator dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Era Digital [The Competence of Christian Teachers as Facilitators in Developing Students' Critical Thinking Skills in the Digital Age]
Abstract
The background of this writing is based on the fact that critical thinking skills in Indonesia are categorized as low. Students' critical thinking skills are very important in the digital era. Technology plays an important role in education, especially for Christian teachers to have relevant competencies as facilitators. This writing aims to find out what competencies Christian teachers need to develop students' critical thinking skills in the digital era. The author uses a qualitative descriptive method in this research. The research results show that the competence of Christian teachers as facilitators is crucial for developing students' critical thinking skills in the digital era. In developing students' critical thinking skills in the digital era, Christian teachers as facilitators must operate within the framework of Christian education, which is based on Biblical truth. This approach aims to restore the image and likeness of God, which has been distorted in students. Humans, as images of God, possess unique qualities, making it essential for Christian teachers to develop students holistically. Holistic student development involves teachers fulfilling their role as facilitators in Christian education. The recommendation for further research is to examine the role of Christian teachers beyond that of facilitators in developing students' critical thinking skills in the digital era to evaluate the effectiveness of these roles. BAHASA INDONESIA ABSTRACT Latar belakang penulisan ini adalah fakta bahwa kemampuan berpikir kritis di Indonesia dikategorikan rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa sangat penting di era digital. Teknologi memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru-guru Kristen untuk memiliki kompetensi yang relevan sebagai fasilitator. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa kompetensi guru Kristen yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru Kristen sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital. Dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital, penerapan peran guru Kristen sebagai fasilitator perlu dilakukan dalam kerangka pendidikan Kristen yang mendasarkan pendidikannya pada kebenaran Alkitab untuk mengembalikan gambar dan rupa Allah yang telah terdistorsi dalam diri siswa di era digital. Manusia adalah gambar dan rupa Allah yang memiliki keunikan masing-masing. Oleh karena itu, hal ini membuat guru-guru Kristen harus mengembangkan siswa secara holistik. Pengembangan siswa secara holistik dilakukan dengan menjalankan perannya sebagai fasilitator dalam pendidikan Kristen. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah meneliti efektivitas peran guru Kristen lainnya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa di era digital.
Keywords