Jurnal Akuakultur Indonesia (Feb 2016)

Ovulation time and ovulated eggs count of sneakehead Channa striata induced by prostaglandin 2α with different doses

  • Frits Jamlaay,
  • Maheno Sri Widodo,
  • Abd. Rahem Faqih

DOI
https://doi.org/10.19027/jai.15.89-92
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 89 – 92

Abstract

Read online

ABSTRACT Snakehead fish Channa striata is one of freshwater commodity which has high economic value. Nowadays, snakehead fish stock mostly comes from wild capture. Artificial spawning with hormonal induction is usually used to improve broodstock efficiency, as well as the quality and quantity of fish seed production. Purpose of this study was to determine the effectiveness of prostaglandin 2α (PGF2α) hormone on ovulation time and count of ovulated eggs. This experiment used 30–40 cm broodstock with 600–900 g body weight. Fishes were acclimated for one week in a container and then injected with different doses of PGF2α, namely: control without PGF2α (P1), 0.5 mL/kg (P2); 0.7mL/kg (P3); and 0.9 mL/kg (P4). Each treatment consisted of three fishes as replication. Ovulation time was observed until 72 hours post injection. The results showed that PGF2α injected broodstoks ovulated faster (9.17–12.24 hours post injection) than control P1 (22.67 hours), while among PGF2α injected fishes were the same. Furthermore, count of ovulated eggs from PGF2α induced broodstocks were higher than control P1, and the highest (2,860 eggs) was obtained in treatment 0.9 mL/kg. Thus, PGF2α at dose of 0.9 mL/kg can be used to induce eggs ovulation of snakehead fish and to increase count of ovulated eggs. Keywords: PGF2α, ovulation time, ovulated eggs count, Channa striata ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan salah satu komoditas air tawar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Saat ini, pemenuhan kebutuhan hanya bergantung pada hasil penangkapan di alam. Cara pemijahan buatan dengan induksi hormon biasanya digunakan untuk efisiensi penggunaan induk serta peningkatan kualitas dan kuantitas benih ikan yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas hormon prostaglandin 2α (PGF2α) terhadap waktu ovulasi dan jumlah telur ikan gabus yang diovulasikan. Penelitian ini menggunakan induk ikan gabus berukuran 30–40 cm dengan bobot tubuh 600–900 g. Ikan diadaptasikan di wadah penelitian selama seminggu, kemudian diinjeksi hormon PGF2α dengan perlakuan hormon dengan dosis berbeda, yaitu: kontrol tanpa hormon (P1), 0,5 mL/kg (P2); 0,7 mL/kg (P3); dan 0,9 mL/kg (P4). Setiap perlakuan terdiri atas tiga ekor induk sebagai ulangan. Waktu ovulasi diamati sampai dengan 72 jam pascasuntik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk yang disuntik PGF2α memijah lebih cepat (9,17–12,24 jam pascasuntik) daripada kontrol (22,67 jam), sedangkan antarperlakuan hormon PGF2α tidak berbeda. Selanjutnya, jumlah telur diovulasi dari induk ikan gabus yang disuntik PGF2α berjumlah lebih banyak daripada kontrol. Hasil tertinggi (2.860 butir) diperoleh dari perlakuan 0,9 mL/kg. Dengan demikian, hormon PGF2α dosis 0,9 mL/kg dapat digunakan untuk mempercepat waktu ovulasi ikan gabus, dan meningkatkan jumlah telur yang diovulasikan. Kata kunci: PGF2α, waktu ovulasi, jumlah telur diovulasi, Channa striata