Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) (Sep 2018)

Peningkatan Jumlah Protein S100 pada Vitiligo setelah Terapi Narrowband-Ultraviolet B

  • Putri Hendria Wardhani,
  • M. Yulianto Listiawan,
  • Linda Astari

DOI
https://doi.org/10.20473/bikk.V30.2.2018.117-120
Journal volume & issue
Vol. 30, no. 2
pp. 117 – 120

Abstract

Read online

Latar Belakang: Vitiligo adalah penyakit depigmentasi yang paling sering dijumpai dengan manifestasi klinis berupa makula berwarna putih susu berbatas tegas, dengan patogenesis kompleks yang belum dipahami dengan baik sehingga evolusi penyakit tidak dapat diprediksi dan hasil terapi seringkali tidak memuaskan. Sampai sekarang Narrowband-Ultraviolet B (NB-UVB) dianggap sebagai pengobatan vitiligo yang paling efektif dan aman. Evaluasi terapi dengan melihat jumlah melanosit melalui pemeriksaan imunohistokimia protein S100 akan menjadi lebih objektif dan akurat. Tujuan: Untuk membandingkan jumlah protein S100 pada pasien vitiligo sebelum dan setelah terapi NB-UVB. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen analitik komparatif dengan menggunakan metode pre-post test yang membandingkan protein S100 pada pasien vitiligo sebelum dan setelah mendapatkan terapi NB-UVB yang dilakukan di Unit Rawat Jalan, RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dua belas sampel kasus yang didiagnosis vitiligo diobati dengan terapi NB-UVB dua kali seminggu sampai 8 kali terapi. Dosis awal adalah 200 mJ dan secara bertahap meningkat 20% setiap terapi. Dilakukan biopsi sebelum dan setelah terapi dan kemudian protein S100 dibandingkan dengan menggunakan pewarnaan imunohistokimia. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara jumlah protein S100 pada vitiligo sebelum dan setelah terapi NB-UVB dengan nilai p=0,002 (p=<0,05). Simpulan: Pemeriksaan imunohistokimia protein S100 berguna sebagai indikator keberhasilan terapi pada vitiligo.

Keywords