Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Aug 2023)

Sebuah Proposal bagi Konsep Tindakan Ilahi di dalam Mukjizat dan Hukum Alam

  • Hendra Winarjo

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.941
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 117 – 131

Abstract

Read online

Abstract. For a long time, Hume's thesis that miracles are a violation of natural laws has had a great influence on the discussions of miracles and natural laws among philosophers and theologians. This article proposes the concept of miracles as divine acts that do not contradict the laws of nature, but rather go beyond the laws of nature and can even be compatible with the laws of nature. By drawing on the concept of miracles and natural laws in relation to the notion of Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) of Jeffrey Koperski, I argue that although miracles and natural law are two distinct forms of divine action, yet miracles can be reckoned as divine acts compatible with natural causes and share the same purpose as divine providence to humans. As a result, rather than contradicting miracles and natural laws, these two forms of divine action actually complement each other to witness the act of God’s power controlling His creation. Abstrak. Tesis Hume bahwa mukjizat adalah pelanggaran terhadap hukum alam sudah sekian lama memiliki pengaruh besar terhadap diskusi tentang mukjizat dan hukum alam di antara para filsuf dan teolog. Artikel ini menawarkan sebuah konsep mukjizat sebagai tindakan ilahi yang tidak bertentangan dengan hukum alam, tetapi melampaui hukum alam dan bahkan juga kompatibel dengan hukum alam. Dengan mendulang konsep mukjizat dan hukum alam dalam kaitannya dengan gagasan Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) dari Jeffrey Koperski, penulis berargumen bahwa sekalipun mukjizat dan hukum alam merupakan dua bentuk tindakan ilahi yang dapat dibedakan, tetapi mukjizat dapat diperhitungkan sebagai tindakan ilahi yang kompatibel dengan penyebab natural, serta berbagi tujuan yang sama dengan pemeliharaan ilahi kepada manusia. Sebagai hasilnya, daripada mempertentangkan mukjizat dan hukum alam, kedua bentuk tindakan ilahi ini justru saling melengkapi untuk menyaksikan tindakan kuasa Allah yang mengendalikan ciptaan-Nya sejarah.

Keywords