EDULEAD (Dec 2023)

Sistem Pemerintahan Gereja yang dapat Menjaga Kepemimpinan Alkitabiah

  • Ersada Siregar,
  • Yanto Paulus Hermanto

DOI
https://doi.org/10.47530/edulead.v4i2.167
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 117 – 130

Abstract

Read online

Abstrak: Sistem pemerintahan gereja terus berubah sesuai dengan perkembangan manusia dan teknologi, sehingga gereja memerlukan reformasi dalam pemerintahannya agar dapat lebih baik dalam memimpin jemaat dalam beribadah. Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang terus memperbaiki sistem pemerintahan dan kepemimpinannya. Sistem pemerintahan gereja yang ideal adalah sistem yang berdasarkan Alkitab dan dapat mempertahankan kepemimpinan yang alkitabiah, yaitu gereja yang dipimpin oleh para pelayan yang dipanggil oleh Tuhan (Presbiter) melalui suara demokratis jemaat (kongregasional). Sistem pemerintahan gereja diharapkan mampu menyeimbangkan peran hamba sebagai pemimpin dan jemaat sebagai orang yang dipimpin untuk melayani bersama-sama di tengah jemaat. Para pelayan dan jemaat menemukan karunia rohani yang dianugerahkan Tuhan untuk digunakan dalam melayani orang lain. Sistem pemerintahan gereja yang kuat adalah sistem yang dapat mencegah pengajaran yang tidak alkitabiah dan menghindari kepentingan individu atau kelompok. Sistem Presbiter Kongres Sinode sangat ideal bagi setiap gereja untuk mempertahankan kepemimpinan yang mencerminkan karakter Kristus, yang disebut seperti seorang gembala yang memelihara domba-dombanya. Abstrak: Sistem pemerintahan gereja saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan manusia dan teknologi, sehingga gereja memerlukan reformasi dalam pemerintahannya agar dapat memimpin jemaat dalam peribadatan dengan lebih baik. Gereja yang berkembang adalah gereja yang terus memperbaiki sistem pemerintahan dan kepemimpinannya. Sistem pemerintahan gereja yang ideal adalah sistem yang berdasarkan alkitab dan dapat menjaga kepemimpinan yang alkitabiah, gereja yang dipimpin oleh pelayan-pelayan yang dipanggil Tuhan (Presbiter) melalui demokrasi suara jemaat (kongregasional). Sistem pemerintahan gereja yang tersebar dapat menyeimbangkan peran pelayan sebagai pemimpin dan jemaat sebagai yang dipimpin untuk bersama-sama melayani di tengah-tengah jemaat.Pelayan dan jemaat menemukan karunia rohani masing-masing yang dianugerahkan Tuhan untuk dipakai dalam melayani sesama. Sistem pemerintahan gereja yang kuat adalah sistem yang dapat mencegah pengajaran yang tidak alkitabiah serta terhindar dari kepentingan seseorang maupun kelompok. Sistem Presbiter Kongres Sinodal menjadi ideal bagi setiap gereja untuk tetap menjaga kepemimpinan yang mencerminkan karakter Kristus, yang dipanggil seperti seorang gembala yang menjaga dombanya.

Keywords