Sari Pediatri (Apr 2024)

Efek Penggunaan Deksametason Ajuvan untuk Meningitis Bakteri pada Anak

  • Setyo Handryastuti,
  • Achmad Rafli,
  • Yuda Satrio Wicaksono,
  • Irawan Mangunatmadja,
  • Amanda Soebadi,
  • Dara Ninggar Santoso

DOI
https://doi.org/10.14238/sp25.6.2024.405-13
Journal volume & issue
Vol. 25, no. 6
pp. 405 – 13

Abstract

Read online

Latar belakang. Meningitis bakterial pada anak, umumnya disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus influenzae tipe b. Penggunaan deksametason sebagai terapi ajuvan untuk antibiotik masih menjadi perdebatan pada kasus meningitis bakterialis anak karena adanya bukti yang kontradiktif mengenai dampaknya terhadap hasil luaran klinis. Tujuan. Meninjau literatur yang ada mengenai efek dari penggunaan deksametason pada meningitis bakteri pada anak, dengan fokus pada morbiditas, mortalitas, dan efek samping. Metode. Pencarian literatur sistematis dilakukan menggunakan database Pubmed, EMBASE, Scopus, dan Cochrane. Studi yang memenuhi kriteria inklusi adalah uji klinis acak atau meta-analisis, diterbitkan dalam bahasa Inggris, dilakukan dalam 10 tahun terakhir, dan membandingkan efek penggunaan deksametason pada meningitis bakterial anak. Hasil. Lima meta-analisis disertrakan dalam tinjauan ini. Tidak terdapat penurunan signifikan dalam mortalitas dengan penggunaan deksametason dibandingkan plasebo. Konsistensi temuan menunjukkan manfaat deksametason pada fungsi pendengaran pasien meningitis bakteri. Efek terhadap kelainan neurologis masih belum jelas, dan efek samping cenderung serupa antara kelompok yang diobati dan tidak. Kesimpulan. Bukti menunjukkan potensi manfaat deksametason pada fungsi pendengaran anak dengan meningitis bakteri. Namun, dampak terhadap mortalitas dan kelainan neurologis masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Keputusan penggunaan deksametason harus dipertimbangkan dengan hati-hati oleh dokter, sementara penelitian lanjutan, terutama dosis optimal untuk hasil neurologis, diperlukan.

Keywords