Profetika (Jun 2016)

MODEL DAKWAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

  • Sudarno Shobron

Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 44 – 62

Abstract

Read online

The existence of Transnational Islam Movement, Hizbut Tahrir, to Indonesia adds the number of Islam movement conveying dakwah (missionary endeavor) asking to do the good deed and avoiding bad ones. Each organization has its different strategy and model though it is possible that there is similarity. Hizbut Tahrir came to Indonesia in 1983 by offering radical changing agenda, that is, changing the Indonesian political system to Khilafah al-Islamiyah. The Islamic political system gets appreciation form a number of Islamic people who want changes. There are two dakwah strategies, that is, cultural and structural. The cultural is by changing the awareness of the society about the importance of changes in Indonesia with only one way that is establishing political system Khilafah al-Islamiyah. Structural strategy is carried out by forming opinion for Islamic people and people though rallies and khilafah conferences. The way to make the awareness of Islamic people is by dakwah. The Hizbut Tahrir missionary endeavor follows the Prophet Muhammad (peace be upon him) in making changes in Mecca and Medina though three phases, that is development of cadres, interaction to society and authority. Kehadiran gerakan Islam transnasional, Hizbut Tahrir, ke Indonesia menambah jumlah gerakan Islam yang melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Masing-masing organisasi memiliki stratgei dan model dakwah yang berbeda-beda walaupun tidak menutup kemungkinan ada persamaannya. Hizbut Tahrir datang ke Indonesia pada tahun 1983 dengan menawarkan agenda perubahan yang radikal, yakni merubah sistem politik Indonesia dengan sistem Khilafah al-Islamiyah. Sistem politik Islam tersebut mendapat apresiasi dari sebagian umat Islam yang menginginkan perubahan. Strategin dakwah yang dilakukan ada dua, yakni kultural dan structural. Kultural dengan merubah kesadaran umat Islam akan pentingnya perubahan Indonesia, satu-satunya adalah dengan menegakkan sistem politik Khilafah al-Islamiyah. Stratgi struktural yang dilakukan dengan membentuk opini publik umat Islam dan rakyat Indonesia melalui demonstrasi-demonstrasi, konferensi khilafah. Jalan yang diambil agar kesadaran umat Islam itu terbentuk adalah dengan dakwah. Model dakwah Hizbut Tahrir mengikuti cara Rasulullah saw dalam melakukan perubahan di Mekkah dan Madinah dengan tiga tahap, yakni tahap pembinaan dan perkaderan, tahap berinteraksi dengan masyarakat, dan tahap penerimaan kekuasaan. Kata Kunci: khilafah al-Islamiyah; kultural dan struktural; perubahan radikal.