Cakradonya Dental Journal (Feb 2023)

TINGKAT KECEMASAN DOKTER GIGI MUDA KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN EKSTRAKSI GIGI SAAT PANDEMI COVID-19 (Studi Retrospektif Pada Dokter Gigi Muda Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Syiah Kuala (RSGM USK) Banda Aceh)

  • Fakhrurrazi - Fakhrurrazi,
  • Rachmi Fanani Hakim,
  • Reyza Marisa Amani

DOI
https://doi.org/10.24815/cdj.v15i1.30782
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 53 – 62

Abstract

Read online

Kecemasan dapat terjadi pada praktik dokter gigi, seperti melakukan tindakan ekstraksi gigi. Covid-19 dapat menyebar melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Sifat menular dari infeksi virus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan tenaga kesehatan, salah satunya adalah dokter gigi. Dokter gigi memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi karena kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bagi para tenaga kesehatan terutama dokter gigi, dimana sebagian besar aktivitas klinisnya dapat menghasilkan aerosol, salah satunya melalui droplet sehingga terinfeksi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dokter gigi muda di RSGM USK ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19. Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik purposive sampling dengan subjek berjumlah 50 orang. Kuesioner menggunakan skala pengukuran kecemasan Modified Corah Dental Anxiety Scale yang terdiri dari 15 pertanyaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dokter gigi muda ketika melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi Covid-19 mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 12 orang (24%), kecemasan sedang sebanyak 27 orang (54%), dan cemas rendah sebanyak 11 orang (22%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dokter gigi muda yang melakukan tindakan ekstraksi gigi saat pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) USK Banda Aceh memiliki tingkat kecemasan yang sedang.

Keywords