INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan (Dec 2021)

Desain Pengembangan Kurikulum Model Ralph Tyler pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Tingkat Madrasah Ibtidaiyah

  • Malia Fransisca,
  • Muhammad Bintang Fadhlurrahman

DOI
https://doi.org/10.24090/insania.v26i2.5058
Journal volume & issue
Vol. 26, no. 2

Abstract

Read online

Perbaikan pada ranah pendidikan dan kurikulum harus dilakukan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan sistem pendidikan yang tepat dan benar. Seringnya perubahan dalam kurikulum pendidikan menghadirkan masalah tersendiri. Kurikulum pendidikan di Indonesia sudah mengalami dua belas kali pergantian, akan tetapi masih mengalami permasalahan yang cenderung sama dengan yang dihadapi oleh kurikulum-kurikulum sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah menawarkan model pengembangan kurikulum Ralph Tyler dan implikasinya pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Metode penelitian yang digunakan dalam ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti mencari rujukan di berbagai media massa guna memperjelas informasi dalam penelitian ini. Jenis penelitian ini merupakan studi literatur sehingga sangat mementingkan informasi dan kejelasan dari media massa dalam pengembangan dan pengidentifikasian kasus tersebut. Model pengembangan kurikulum Tyler memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Sekolah dasar menjadi salah satu tingkat satuan pendidikan yang dapat menggambarkan serta mengidentifikasi bagaimana kurikulum Tyler dapat berkembang, khususnya pada pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis. Kurikulum Tyler menggambarkan bagaimana seorang peserta didik mendapatkan pengalaman selama kegiatan belajar berlangsung. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits harus mampu memiliki tujuan yang jelas serta memberikan pengalaman pembelajaran yang berguna bagi peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat empat bentuk desain kurikulum pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Pertama, harus menentukan tujuan atau output pendidikan yang diharapkan. Kedua, menentukan pengalaman belajar. Ketiga, mengorganisasi pengalaman belajar. Keempat, mengevaluasi efektivitas pengalaman belajar.

Keywords