Jurnal Sosial Humaniora (Jun 2010)

MASYARAKAT DEMOKRATIS MENURUT ALEXIS DE TOCQUEVILLE (1805-1859)

  • Soedarso Soedarso

DOI
https://doi.org/10.12962/j24433527.v3i1.653
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 47 – 53

Abstract

Read online

Masa-masa tahun 1770 – 1850 dalam sejarah pemerintahan dunia (barat) merupakan masa-masa transisi dari bentuk-bentuk monarchi ke bentuk demokrasi. Pada masa-masa itu muncul berbagai perubahan, ada yang bersifat revolusioner maupun non-revolusioner yang mengubah bentuk pemerintahan suatu negara dari monarchi ke republik (baca: monarchi konstitusional). Salah satu pemerintahan negara pada masa itu yang dipandang paling konstitusional, liberal dan demokratis di banding pemerintahan lain manapun adalah Amerika Serikat (Godechot, 1989:1). Alexis de Tocqueville anak dari kalangan bangsawan yang lahir di Paris 29 Juli 1805. Sebagai seorang dari kalangan bangsawan, beberapa keluarganya terkena imbas dari revolusi Perancis 1830 yang berhasil menggulingkan dinasti Bourbon. Tidak hanya itu, Tocqueville muda juga merasa kurang mendapat perhatian lagi dari pemerintahan Perancis yang baru (Bradley, 1944:391). Akhirnya, Tocqueville bersama Beaumont melakukan serangkaian perjalanan ke Amerika Serikat dengan maksud mempelajari sistem pemerintahan demokrasi disana, alih-alih dapat untuk masukan kepada proses reformasi pemerintahan yang tengah berlangsung di Perancis. Perjalanan ke Amerika berlangsung dari tahun 1831-1832, dan pada tahun 1835 terbitlah bukunya: De la Democratise en Amerique. Buku Tocqueville yang lain: L’ Ancien regime et la Revolution terbit pada tahun 1856, dan 3 tahun kemudian ia meninggal dunia.

Keywords