Lectura: Jurnal Pendidikan (Feb 2017)
Persepsi Orang Tua terhadap Pemecahan Masalah Temper Tantrum Anak Usia Dini di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
Abstract
Persepsi orang tua terhadap kemampuan seseorang dalam melihat, menanggapi realitas nyata lebih di tekankan pada kemampuan seseorang dalam mengamati, menaggapi, suatu objek dan fenomena. Dalam hal ini persepsi yang dimaksudkan adalah persepsi orang tua terhadap temper tantrum sangat tinggi. Temper tantrum adalah perilaku destruktif buruk dalam bentuk luapan yang bisa bersifat fisik (memukul, menggigit, mendorong), maupun verbal (menangis, berteriak, merengek) atau terus menerus merajuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku pada anak Temper Tantrum dan untuk mengetahui pola asuh yang tepat pada anak Temper Tantrum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-November 2016 di TK Khalifa Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru. Sampel penelitian ini adalah orangtua yang menyekolahkan anaknya di TK Khalifa Kecamatan Rumbai. Observasi, angket, dan wawancara merupakan instrumen dalam penelitian ini. Data diolah secara kualitatif dan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan data yang ditemukan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, persepsi orang tua terhadap kemampuan seseorang dalam melihat, menanggapi realitas nyata. Kedua, temper tantrum adalah perilaku destruktif buruk dalam bentuk luapan yang bisa bersifat fisik (memukul, menggigit, mendorong), maupun verbal (menangis, berteriak, merengek) atau terus menerus merajuk disebabkan faktor fisiologis, yaitu lelah, lapar atau sakit; faktor psikologis, antara lain anak mengalami kegagalan, dan orangtua yang terlalu menuntut anak sesuai harapan orangtua; faktor orangtua, yakni pola asuh; faktor lingkungan, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan luar rumah. Ketiga, ada perbedaan antara pola asuh demokratis dengan temper tantrum pada anak pra sekolah. Kata Kunci: Persepsi, Temper tantrum Anak Usia Dini