Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Dec 2015)
KETERAWETAN ENAM JENIS KAYU DARI JAWA BARAT DAN RIAU
Abstract
Kayu merupakan bahan lignoselulosa yang mudah terserang organisme perusak sehingga perlu diawetkan untuk meningkatkan umur pakainya. Tingkat perlindungan kayu dipengaruhi oleh keberhasilan masuknya bahan pengawet ke dalam kayu. Retensi dan penetrasi bahan pengawet ke dalam kayu adalah dua parameter yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan masuknya bahan pengawet ke dalam kayu (keterawetan). Retensi bahan pengawet dihitung berdasarkan sistem gravimetrik perbedaan berat, sedangkan penetrasi diukur berdasarkan perbedaan warna akibat uji semprot (spot test). Saat ini, penetrasi bahan pengawet dinilai secara visual dan persentasinya dalam bidang luasan dihitung secara konvensional. Interpretasi penetrasi bahan pengawet dapat dilakukan berdasarkan foto digital menggunakan perangkat lunak Image-J. Tulisan ini mempelajari keterawetan enam jenis kayu dari Jawa Barat dan Riau. Perbandingan pengukuran penetrasi dilakukan dengan cara konvensional dan interpretasi foto digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu hamirung, jaha dan mahang putih termasuk mudah diawetkan (kelas I), sedangkan kayu bung bulang, pasang taritih dan bira-bira termasuk kelas keterawetan sedang (kelas II). Penilaian penetrasi dengan interpretasi digital lebih akurat, cepat, dan mudah daripada dengan cara konvensional.
Keywords