Refleksi Hukum (Apr 2015)
STAKEHOLDER THEORY DAN KARYA KESELAMATAN SCHINDLER
Abstract
Abstrak Penelitian Donalson dan Peterson menunjukkan bahwa stakeholder theory memiliki dasar yang lebih kuat dibandingkan epistemology dari shareholder theory untuk menganalisis mengenai performa etika bisnis dan kewajiban moral suatu perusahaan. Artikel ini akan menganalisis aktivitas bisnis Oskar Schindler menggunakan pendekatan stakeholder theory dalam CSR. Pembahasan akan difokuskan pada tanggung jawab moral Schindler sebagai direksi. Dalam aktivitas perusahaan yang dipimpinnya, tanggung jawab moril maupun ekonomis yang dijalankan Schindler akan saling berkelindan dengan tanggung jawab hukum yang seharusnya diemban oleh perusahaan. Pada akhirnya artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa keputusan-keputusan manajerial etis yang diterapkan oleh direksi dan manajemen suatu perusahaan adalah suatu tanggung jawab moral yang seringkali bertabrakan dengan tanggung jawab ekonomis dan tanggung jawab hukum yang seharusnya dijalankan oleh suatu perusahaan. Abstract Donaldson and Peterson studies have shown that stakeholder theory has a more solid foundation than the epistemology of shareholder theory to analyze the performance of business ethics and moral duty of a company. This article discussed the business activities of Oskar Schindler, an industrialist war-profiteer during World War II. Schindler's business which was originally run by the government under the Nazi regime, eventually opposed the mission of economic and legal liability imposed by the regime. Schindler's transformation of vision and business mission in this article demonstrate the characteristics and connection of layers in descriptive, instrumental and normative stakeholder theory in the concept of "normative, instrumental and descriptive stakeholder theory" according to Donaldson and Peterson.
Keywords