Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Jun 2016)

Digital Divide Perempuan Indonesia

  • Neni Wahyuningtyas,
  • Khofifatu Rohmah Adi

Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 80 – 88

Abstract

Read online

Abstrak: Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi selama ini telah membawa perubahan bagi masyarakat. Hal itu membawa konsekuensi berupa masalah digital divide bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Selama ini peran perempuan dalam perkembangan teknologi informasi masih belum banyak jika dibandingkan dengan laki-laki. Ada beberapa faktor yang menyebabkan digital divide kaum perempuan yaitu tingkat ketrampilan dan pendidi-kan, masalah bahasa, keterbatasan waktu, adanya stereotipe seksi yang disematkan pada per-empuan sehingga mudah dilecehkan, dan norma budaya serta sosial yang berkembang. Meng-ingat pentingnya masalah ini, sudah saatnya untuk melakukan tindakan guna memastikan bahwa perempuan di Indonesia dapat mengaktifkan dirinya di era informasi. Adapun upaya untuk mem-persempit digital divide pada perempuan diantaranya literasi informasi, menghilangkan diskrimi-nasi gender, membangun kebijakan dan budaya gender yang transformative, dan meningkatkan skill dan kompetensi dengan Bimtek TIK. Kata kunci: teknologi komunikasi dan informasi, digital divide, perempuan Indonesia Abstract: Information dan communication technology has bought changes in our society. Along with its development, many concequences occur in developing countries as well as Indonesia. Women role in the development of information and communication technology is lesser than men. There are many factor causing the digital divide of Indonesian women i.e. skill and education level, language problem, lack of time, sexist stereotype, social and cultural norms. Considering to this issue, it is important to take action to ensure women in Indonesia to be more active and involve in the development of information and communication technology. There are many ways to decrease the digital divide of Indonesian women i.e. information literacy, eliminating gender discrimination, transformative and gender responsive policy, increasing women skill and com-petency trough education and training. Key words: Information dan communication technology, digital devide, Indonesian women.