Ners Muda (Apr 2022)
Penurunan frekuensi nafas pada anak penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut menggunakan terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih
Abstract
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah, yang memiliki tanda gejala khas seperti hidung tersumbat/flu, batuk, edema mukosa hidung dan hipersekresi mukus yang menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas. Terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih mampu mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif. Uap panas yang dihirup dapat melonggarkan/memperlebar jalan nafas, dan minyak kayu putih memiliki kandungan eucalyptol (cineole), khasiatnya sebagai pengencer lendir yang menyumbat saluran pernafasan, anti inflamasi, dan penekan batuk. Metode studi kasus adalah Deskriptif dengan pendekatan Evidance Based Practice dengan 2 responden yang dilaksanakan selama 3 hari. Hasil menunjukkan bahwa kedua responden mengalami penurunan frekuensi nafas setelah pemberian terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih. Cara kerja terapi uap panas dengan minyak kayu putih dihirup dan masuk ke dalam tubuh dengan mudah akan melewati paru-paru dan dialirkan ke pembuluh darah melalui alveoli, meningkatkan konsumsi oksigen, denyut nadi meningkat, mengendurkan otot pernafasan, membuka pori-pori, setelah itu terjadi pengeluaran cairan/lendir yang menyumbat saluran pernafasan, setelah itu evaluasi tindakan yang didapatkan terjadi penurunan frekuensi nafas. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengukur suhu air 42 ºc -44ºc sebelum terapi dan melakukan pengkajian lengkap pada jalan napas: pola, kedalaman, usaha, serta irama nafas.
Keywords