Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Oct 2017)
TRANSFORMASI PEWAYANGAN DALAM TOKOH WISANGGENI SEBUAH ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL WISANGGENI SANG BURONAN KARYA SENO GUMIRA ADJIDARMA DENGAN KOMIK LAHIRNYA BANGBANG WISANGGENI KARYA RA. KOSASIH
Abstract
TRANSFORMASI PEWAYANGAN DALAM TOKOH WISANGGENI SEBUAH ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL WISANGGENI SANG BURONAN KARYA SENO GUMIRA ADJIDARMA DENGAN KOMIK LAHIRNYA BANGBANG WISANGGENI KARYA RA. KOSASIH MILA KURNIA SARI & SAMSIARNI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Jalan Gunung Pangilun Padang, Sumatera Barat Email: [email protected]/[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan intertekstualitas antara novel Wisanggeni Sang Buronan karya Seno Gumira Adjidarma dan Lahirnya Bangbang Wisanggeni karya RA. Kosasih dalam konteks Indonesia masa kini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan konten analisis. Data dikumpulkan dengan mengiventariskan peristiwa yang berupa persamaan dan perbedaan dari kedua teks dan melihat transformasi pewayangan dalam kedua teks tersebut. Adapun hasil penelitian menunjukkan pertama, Wisanggeni Sang Buronan karya Seno Gumira Adjidarma dapat diinterpretasikan sebagai sebuah kritik sosial. Seno Gumira Adjidarma mengisyaratkan kepada pembaca bahwa tokoh seperti Wisanggeni ini sangat diperlukan dalam sebuah negara. Kedua, Wisanggeni, dalam novel Wisanggeni Sang Buronan dan Komik Lahirnya Bangbang Wisanggeni, RA Kosasih mempunyai karakter yang sangat kuat. Dan ketiga, Seno Gumira Adjidarma menghadirkan sosok Wisanggeni dalam bentuk yang berbeda seperti yan dihadirkan oleh RA. Kosasih dalam Lahirnya Bangbang Wisanggeni. Seno Gumira Adjidarma ingin kembali memperkenalkan Wisanggeni sebagai salah satu satria dalam pewayangan yang juga harus dicontoh keberanianya. iii Kata kunci: Transformasi, Pewayangan, Novel, Komik, Intertektualitas.Abstract This study aims to reveal the intertextuality relationship between the novel Wisanggeni Sang Buronan by Seno Gumira Adjidarma and Lahirnya Bangbang Wisanggeni by of R.A. Kosasih in the context of Indonesiaan today. This type of research is qualitative approach using content analysis. Data collected by inventory events such as the similarities and differences of both text and see the transformation of the puppet in the text. The research results indicate first, Wisanggeni Sang Buronan by Seno Gumira Adjidarma can be interpreted as a social critic. Seno Gumira Adjidarma signaled to readers that characters like Wisanggeni indispensable in this country. Second, Wisanggeni, in the novel Wisanggeni Sang Buronan and Comics Lahirnya Bangbang Wisanggeni by R.A Kosasih has a very strong character. And third, Seno Gumira Adjidarma presents the figure Wisanggeni in different forms such as presented by RA. Kosasih in Lahirnya Bangbang Wisanggeni by Seno Gumira Adjidarma want to re-introduce Wisanggeni as a knight in the puppet is also example in courage. Keywords: TRANSFORMASI PEWAYANGAN DALAM TOKOH WISANGGENI SEBUAH ANALISIS INTERTEKSTUAL NOVEL WISANGGENI SANG BURONAN KARYA SENO GUMIRA ADJIDARMA DENGAN KOMIK LAHIRNYA BANGBANG WISANGGENI KARYA RA. KOSASIH MILA KURNIA SARI & SAMSIARNI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Jalan Gunung Pangilun Padang, Sumatera Barat Email: [email protected]/[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan intertekstualitas antara novel Wisanggeni Sang Buronan karya Seno Gumira Adjidarma dan Lahirnya Bangbang Wisanggeni karya RA. Kosasih dalam konteks Indonesia masa kini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan konten analisis. Data dikumpulkan dengan mengiventariskan peristiwa yang berupa persamaan dan perbedaan dari kedua teks dan melihat transformasi pewayangan dalam kedua teks tersebut. Adapun hasil penelitian menunjukkan pertama, Wisanggeni Sang Buronan karya Seno Gumira Adjidarma dapat diinterpretasikan sebagai sebuah kritik sosial. Seno Gumira Adjidarma mengisyaratkan kepada pembaca bahwa tokoh seperti Wisanggeni ini sangat diperlukan dalam sebuah negara. Kedua, Wisanggeni, dalam novel Wisanggeni Sang Buronan dan Komik Lahirnya Bangbang Wisanggeni, RA Kosasih mempunyai karakter yang sangat kuat. Dan ketiga, Seno Gumira Adjidarma menghadirkan sosok Wisanggeni dalam bentuk yang berbeda seperti yan dihadirkan oleh RA. Kosasih dalam Lahirnya Bangbang Wisanggeni. Seno Gumira Adjidarma ingin kembali memperkenalkan Wisanggeni sebagai salah satu satria dalam pewayangan yang juga harus dicontoh keberanianya. iii Kata kunci: Transformasi, Pewayangan, Novel, Komik, Intertektualitas. Abstract This study aims to reveal the intertextuality relationship between the novel Wisanggeni Sang Buronan by Seno Gumira Adjidarma and Lahirnya Bangbang Wisanggeni by of R.A. Kosasih in the context of Indonesiaan today. This type of research is qualitative approach using content analysis. Data collected by inventory events such as the similarities and differences of both text and see the transformation of the puppet in the text. The research results indicate first, Wisanggeni Sang Buronan by Seno Gumira Adjidarma can be interpreted as a social critic. Seno Gumira Adjidarma signaled to readers that characters like Wisanggeni indispensable in this country. Second, Wisanggeni, in the novel Wisanggeni Sang Buronan and Comics Lahirnya Bangbang Wisanggeni by R.A Kosasih has a very strong character. And third, Seno Gumira Adjidarma presents the figure Wisanggeni in different forms such as presented by RA. Kosasih in Lahirnya Bangbang Wisanggeni by Seno Gumira Adjidarma want to re-introduce Wisanggeni as a knight in the puppet is also example in courage. Keywords: Transformation, Pupets, Novels, Comics, Intertektualitas.
Keywords