Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif (Jan 2022)
Perencanaan kolaboratif dalam penyediaan air bersih di masa pandemi Covid-19 (Studi kasus Kecamatan Batununggal, Kota Bandung)
Abstract
Di tengah mendesaknya kebutuhan air bersih akibat pandemi Covid-19, sebagian masyarakat di Kota Bandung masih belum memiliki akses air bersih yang memadai. Pada umumnya mereka tinggal di kawasan permukiman kumuh yang tersebar di 191 titik. Di sisi lain, pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri apalagi di tengah tantangan realokasi anggaran dan prioritas program akibat pandemi. Berbagai pihak telah mengupayakan adanya program pendukung untuk mengatasi gap tersebut. Pada saat pemerintah masih mengandalkan kelanjutan program-program penyediaan air bersih yang eksisting, seperti program SPAM Bandung Raya dan Pamsimas, aktor-aktor lainnya mulai menyalurkan program-program alternatif yang ditujukan untuk mendukung program pemerintah, termasuk dalam pengembangan kelembagaan, kapasitas pengelolaan, dan peningkatan teknologi. Berdasarkan studi kasus Kota Bandung dan tinjauan khusus pada kawasan permukiman kumuh di Batununggal, kami mengkaji, memetakan, dan mengidentifikasi peran para pihak di dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program, serta pengelolaan knowledge dan pembiayaan pada level kota dan kawasan. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis Actor Network yang didukung oleh metode documentary review dan interviews mendapatkan kesimpulan bahwa proses kolaboratif dalam penyediaan air bersih sudah berkembang baik pada level kota, namun peran serta aktor eksternal diperlukan untuk memperkuat prosesnya pada level kawasan.
Keywords