Jurnal Agro (Jul 2023)
Efikasi herbisida Thiencarbazone-methyl+isoxaflutole terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman (Zea mays L.)
Abstract
Maize is a second important food crop, its yield is the raw material for the feed industry. As for other crops, maize can not avoid weed association and interference. Weed may cause farmers’ economic loss. An experiment to determine the efficacy of thiencarbazone methyl+isoxaflutole herbicide and its effects to control weeds and maize yield was conducted from October 2022 to February 2023 at Ultisol of Universitas Andalas, Limau Manis, Padang. The experimental units were laid out according to a completely randomized block design (CRBD) with 10 treatments and three replications. The treatment was different types of weed control namely: no weeding, various doses of herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 i.e 250 mL ha-1, 300 mL ha-1, 350 mL ha-1, and 400 mL ha-1 applied at 2 and 10 DAP, respectively, and manual weeding. Herbicide thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 effectively controlled Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, and Asplenium rhizophyllum. Herbicide at 350 mL ha-1 applied dose at 2 DAP reduced weed dry weight per m-2 as much as 93% at 6 WAP. Weed control by herbicide application increased 72.20% of maize yield per ha compared to the no-weed-control treatment group without causing phytotoxicity on maize plants. ABSTRAK Tanaman jagung merupakan tanaman pangan penting kedua dan menjadi bahan baku industri pakan. Seperti tanaman lainnya, tanaman jagung juga tidak dapat terhindar dari interaksi dan asosiasi dengan gulma. Keberadaan gulma pada pertanaman jagung dapat menimbulkan kerugian ekonomis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh efikasi herbisida thiencarbazone-methyl+isoxaflutole yang diaplikasikan pada waktu berbeda terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman jagung telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023 pada tanah ultisol kampus Universitas Andalas Limau Manis, Padang. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah tanpa pengendalian gulma, berbagai dosis herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 yaitu 250 mL ha-1 , 300 mL ha-1 , 350 mL ha-1 , dan 400 mL ha-1 yang masing-masing diaplikasikan pada 2 dan 10 HST, dan pengendalian gulma secara manual. Herbisida thiencarbazone-methyl 90 g L-1+isoxaflutole 225 g L-1 dosis 250 hingga 400 mL ha-1 efektif mengendalikan gulma Erechtites valerianifolia, Oxalis barrelieri, dan Asplenium rhizophyllum. Herbisida dosis 350 mL ha-1 diaplikasikan 2 HST menurunkan hingga 93% bobot kering gulma m-2 pada 6 MST. Pengendalian dengan herbisida dapat meningkatkan hasil jagung per ha sebesar 72,20% dibandingkan perlakuan tanpa pengendalian gulma tanpa menimbulkan gejala fitotoksisitas pada tanaman jagung.
Keywords