Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian (Dec 2023)

Kelayakan daun keluak (Pangium edule Reinw) sebagai pengawet alami produk perikanan berdasarkan profil mutu sensoris dan keamanan mikrobiologi [The appropriateness of Pangi (Pangium edule Reinw) leaves as natural preservative based on sensory quality and microbiological safety profile]

  • Krishna Purnawan Candra,
  • Agus Setiawan,
  • Yuliani Yuliani,
  • Aswita Emmawati

DOI
https://doi.org/10.23960/jtihp.v29i1.35-43
Journal volume & issue
Vol. 29, no. 1
pp. 35 – 43

Abstract

Read online

Daun keluak (Pangium edule Rinew) digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ahoeng untuk mengawetkan daging dan ikan sebagai wujud dari kearifan lokal. Daun ini diketahui mengandung senyawa antibakteri yaitu tanin, fenol dan asam sianida. Sebuah percobaan faktor tunggal (lama pengawetan) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan karakteristik mutu sensoris dan keamanan mikrobiologi ikan selama pengawetan menggunakan daun keluak. Perlakuan yang dicobakan adalah lama pengawetan 1 sampai 4 hari dan menggunakan ikan segar sebagai kontrol. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah mutu sensoris hedonik ikan (SNI 2729:2013), ALT dan bakteri patogen (Coliform, Escherichia coli, Salmonella sp., Vibrio cholera, dan Vibrio parahaemolyticus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu sensoris hedonik ikan Lele Sangkuriang selama empat hari pengawetan menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) untuk semua atribut. Ikan lele Sangkuriang masih menunjukkan kualitas yang baik dengan skor mutu hedonik 6, 8, 7 dan 7 berturut-turut untuk kenampakan bola mata, lendir permukaan badan, bau dan tekstur pada pengawetan hari kedua. Pengawetan menggunakan daun keluak dapat mempertahankan keamanan mikrobiologi ikan lele Sangkuriang selama satu hari berdasarkan parameter ALT, Coliform, dan Salmonella sp. Cemaran V. parahaemolyticus mulai terdeteksi setelah dua hari pengawetan. Cemaran E. coli dan V. cholera mulai terdeteksi masing-masing setelah pengawetan selama 3 dan 4 hari. Pengawetan menggunakan cacahan daun keluak dapat mempertahankan mutu sensoris hedonik dan keamanan mikrobiologi ikan lele Sangkuriang sampai pengawetan hari ke satu berdasarkan syarat mutu SNI 2729:2013 tentang ikan segar.

Keywords