Sari Pediatri (Dec 2016)

Pendekatan Diagnostik Serologik dan Pelacak Antigen Salmonella typhi

  • Sylvia Retnosari,
  • Alan R Tumbelaka

DOI
https://doi.org/10.14238/sp2.2.2000.90-5
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 90 – 5

Abstract

Read online

Biakan empedu merupakan baku emas untuk menegakkan diagnosis demam tifoid namun memerlukan waktu 5-7 hari untuk mendapatkan hasilnya. Kegunaan pemeriksaan serologi Widal sampai saat ini masih kontroversial. Hal lain yang patut diperhatikan adalah belum ditetapkannya nilai cut off titer antibodi dalam uji Widal khususnya pada demam tifoid anak. Oleh karena itu perlu adanya suatu teknik pemeriksaan penunjang lain yang ideal (cepat, sensitif, spesifik dan murah) sebagai alternatif uji diagnostik demam tifoid. Diagnosis demam tifoid pada anak kadangkala sulit ditegakkan atas dasar gambaran klinis saja, oleh karena gambaran klinis penyakit ini amat bervariasi dan umumnya tidak khas, oleh karena itu pemeriksaan laboratorium klinik yang dapat diandalkan sangat diperlukan. Secara garis besar pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis demam tifoid adalah: (1) isolasi kuman S. typhi dari biakan spesimen pasien, (2) uji serologi untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap S. typhi dan mendeteksi adanya antigen spesifik dari S. typhi, dan (3) pemeriksaan melacak adanya DNA S. typhi. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemeriksaan laboratorium yang andal sebagai penunjang diagnosis demam tifoid. Beberapa pemeriksaan uji laboratorium tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Di Indonesia sarana penunjang diagnosis demam tifoid yang ideal harus mempunyai sifat andal, dapat memberikan diagnosis yang cepat, praktis dan tentu tidak mahal. Untuk tujuan ini, perkembangan pemeriksaan laboratorium diagnostik terhadap demam tifoid ke arah tehnik dot enzyme immunoassay, baik untuk keperluan penentuan antigen maupun antibodi terhadap kuman S. typhi kiranya akan dapat memenuhi persyaratan tersebut di atas.

Keywords