Jurnal Sain Veteriner (Apr 2022)
Kajian Profil Hormon Estradiol Berdasarkan Perkembangan Folikel dan Ovarium Sapi Tropis Postpartus
Abstract
Organ reproduksi sapi postpartus menjalani serangkaian proses fisiologis dan anatomis, untuk kembali ke kondisi normal tidak bunting. Recovery organ reproduksi dapat dibuktikan dengan perkembangan folikel, ovarium dan estradiol. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kadar estradiol dalam darah berdasarkan dinamika perkembangan folikel dan ovarium pada sapi potong tropis postpartus. Riset ini menggunakan 16 ekor sapi potong jenis Peranakan Ongole (PO) (n=8) dan Crossbreed (CB) (n=8), multipara, partus normal, sehat, umur 3-10tahun dan SKT 2.5-3.5.Pengukuran folikel dan ovarium menggunakan ultrasonografi (USG) dan pengambilan darah melalui vena jugularissecara periodikdimulai pada minggu ke-1, 5, 9, 13, 17.Hasil penelitian menunjukkan diameter folikel terendah pada minggu ke-5 (PO=3.5±0.2 mm dan CB=3.2±0.2 mm) dan tertinggi di minggu ke-17 (PO=5.3±0.7 mm dan CB=5.1±0.5 mm). Hasil pengukuran rata-rata diameter ovarium sapi PO dan CB berkisar 20.0±1.0-24.2±1.6 mm. Analisis estradiol menggunakan metode Enzym-linked immunosorbent assay. Hasil analisis estradiol dari minggu ke-5 sampai 17 berkisar 30.3±2.9-49.5±8.8 pg/ml. Diameter folikel, ovarium dan kadar estradiol diklasifikasikan menjadi 3 grup. Grup satu dengan ukuran diameter folikel ≤ 2.0 mm dan ovarium ≤ 20.0 mm menghasilkan rata-rata kadar estradiol sebesar 22.8±1.7 pg/ml. Grup dua diklasifikasikan ukuran diameter folikel 3.0-5.0 mm dan ovarium 21.0-25.0 mm, menghasilkan rata-rata estradiol 38.9±2.0 pg/ml. Grup tiga diklasifikasikan ukuran diameter folikel 6.0-9.0 mm dan ovarium 26.0-30.0 mm menghasilkan rata-rata estradiol sebanyak 61.1±6.0 pg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah perkembangan folikel dan kadar estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi kembalinya estrus postpartus. Perkembangan folikel yang belum sempurna mengakibatkan produksi estradiol tidak optimal sehingga belum mampu menginisiasi estrus
Keywords