Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut (Sep 2016)
PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA) (Tuna Lingline Fisheries Productivity in Benoa (Case study: PT. Perikanan Nusantara))
Abstract
ABSTRACT Tuna longline fishery in Indonesia has grown since 1972. With the increasing number of tuna longline vessels operating in Indonesian waters, there are needs to research on the productivity of these vessels, especially vessel owned by PT. Perikanan Nusantara as a case study in this research. Data collected through the research activities at the Port of Benoa from March to November 2011. Overall annual production of tuna longline catches PT. Perikanan Nusantara fluctuated during the years 1999-2009 where the average production of fish caught tuna longline vessels size 60 GT per year amounted to 161.19 tons, 40 GT of 231.18 tons and 15 GT of 34.50 tons. Seen from the catch ability of tuna longline per set during the year 2010, found that overall, the average catch per settings for vessel size of 40 GT is higher than the vessel size of 15 GT and 60 GT. Based on the value of the tuna hook rate for vessels size of 15 GT are 0.3, vessels 40 GT are 0.25 and 60 GT are 0.38. Key words: production, productivity, hook rate, tuna longline ------- ABSTRAK Perikanan tuna longline di Indonesia telah berkembang sejak tahun 1972. Seiring dengan pertambahan waktu, telah terjadi peningkatan jumlah kapal tuna longline yang beroperasi di perairan Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai produktivitas dari kapal-kapal tersebut, terutama kapal milik PT. Perikanan Nusantara sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan penelitian di Pelabuhan Benoa dari bulan Maret hingga November 2011. Produksi tahunan keseluruhan hasil tangkapan tuna longline PT. Perikanan Nusantara selama tahun 1999-2009 berfluktuatif dimana produksi rata-rata ikan hasil tangkapan kapal tuna longline berukuran 60 GT per tahun sebesar 161,19 ton, kapal berukuran 40 GT sebesar 231,18 ton dan kapal berukuran 15 GT sebesar 34,50 ton. Dilihat dari daya tangkap tuna longline per setting selama tahun 2010, diperoleh bahwa secara keseluruhan rata-rata tangkapan per setting untuk kapal berukuran 40 GT lebih tinggi dibanding armada berukuran 15 GT dan 60 GT. Berdasarkan nilai hook rate terhadap ikan tuna untuk kapal berbobot 15 GT diperoleh rata-rata hook rate 0,3, kapal 40 GT 0,25 dan hook rate kapal berbobot 60 GT sebesar 0,38. Kata kunci: laju pancing, produksi, produktivitas, tuna longline,