Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment (Jan 2007)

DAUR-HIDUP-GEDUNG DALAM SISTEM ARSITEKTUR

  • Wanita Subadra Abioso

Journal volume & issue
Vol. 35, no. 2
pp. pp.128 – 135

Abstract

Read online

Eco or Environmental Labeling, certification of acknowledgement on sustainable products, could only be carried out within economically established countries by way of Life Cycle Analysis (LCA), a cradle–to–grave paradigm based instrument for measuring the products sustainability by analyzing energy, cost, and others environmental impact that would be spent and occur along product–life–cycle. What about buildings in terms of products of architecture which have always been involving energy? “System Approach To Architecture” offered by Handler practically has similar paradigm with LCA if completed with building management at the end of system, meanwhile Steele, Vale, and Yeang among many others architectural theorist and practitioner have been formulating design criteria intrinsically based on the cradle–to–grave paradigm as well, so that seems we have to be much more aware of designing qualified and reliable architecture within limited resources by constantly analyzing building–life–cycle within system of architecture. Abstract in Bahasa Indonesia : Eco atau Environmental Labeling, sertifikasi pengakuan atas produk-produk berkelanjutan, hanya dapat dilakukan di negara-negara dengan kondisi ekonomi yang mantap dengan menggunakan Life Cycle Analysis (LCA), sebuah instrumen berbasis paradigma cradle–to–grave untuk mengukur tingkat keberlanjutan produk-produk bersangkutan, dengan cara mengevaluasi jumlah enerji, biaya, dan dampak-dampak lingkungan lain yang akan digunakan dan terjadi di sepanjang daur–hidup–produk. Bagaimana halnya dengan gedung-gedung sebagai produk arsitektur yang senantiasa melibatkan enerji? Pendekatan arsitektur sebagai sistem yang ditawarkan Handler secara praktis memiliki kesamaan paradigma dengan LCA apabila dilengkapi pengelolaan gedung di akhir kegunaannya, selain itu beberapa teoritisi dan praktisi arsitektur seperti Steele, Vale, dan Yeang telah merumuskan pula kriteria desain yang secara intrinsik berdasarkan paradigma cradle–to–grave, oleh sebab itu tampaknya kita harus lebih waspada dalam merancang arsitektur agar lebih berkualitas dan andal di dalam keterbatasan sumber daya yaitu dengan senantiasa menganalisis daur–hidup–gedung dalam sistem arsitektur. Kata kunci: Produk berkelanjutan, daur–hidup–produk, Life Cycle Analysis (LCA), cradle–to–grave, Sistem Arsitektur, daur–hidup–gedung.

Keywords