Amerta Nutrition (Dec 2023)

Sindrom Makan Malam, Asupan Serat, dan Pendapatan Rumah Tangga dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa SMAN 6 Depok

  • Salsabila Athirah Putri,
  • Avliya Quratul Marjan,
  • Nur Intania Sofianita,
  • Sintha Fransiske Simanungkalit

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2SP.2023.132-138
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2SP
pp. 132 – 138

Abstract

Read online

Latar Belakang: Masalah gizi yang dialami remaja saat ini bergeser pada kondisi gizi lebih yang terdiri dari kegemukan dan obesitas. Gizi lebih ini terjadi ketika terdapat penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh, dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan lainnya. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi gizi lebih remaja secara nasional sebesar 13,5%. Faktor risiko kejadian gizi lebih beberapa diantaranya yaitu genetik, psikologis, asupan energi berlebihan, aktivitas fisik dan tingkat sosial ekonomi. Sindrom makan malam termasuk dalam perilaku makan menyimpang yang berkaitan dengan kegemukan dan obesitas. Tujuan: Menganalisis hubungan sindrom makan malam, asupan serat, dan pendapatan rumah tangga dengan kejadian gizi lebih pada siswa SMAN 6 Depok. Metode: Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional, sampel diambil dengan teknik stratified random sampling sebanyak 100 siswa SMAN 6 Depok. Pengukuran status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi badan, sindrom makan malam diukur menggunakan The Night Eating Syndrom Questionnaire, asupan serat diukur dengan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan pendapatan keluarga diklasifikasikan berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Depok. Analisis data menggunakan chi-square dan fisher exact. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan sindrom makan malam (p=0,004) memiliki hubungan dengan kejadian gizi lebih. Asupan serat (p=1,00) dan pendapatan rumah tangga (p= 0,954) tidak memiliki hubungan dengan kejadian gizi lebih. Berdasarkan analisis multivariat, faktor yang paling berhubungan dengan gizi lebih adalah sindrom makan malam. Kesimpulan: Sindrom makan malam merupakan faktor yang paling berhubungan dengan gizi lebih. Peneliti menyarankan untuk menghindari stress, durasi tidur yang cukup dan mengontrol asupan terutama saat malam hari.

Keywords