Statistika (Mar 2019)
Pengaruh BAP (Benzile Amino Purin) dan IAA (Indole Asetic Acid) pada Bunga Krisan Menggunakan Desain Eksperimen Faktorial
Abstract
Krisan merupakan sejenis tumbuhan berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan bertambahnya kesadaran masyarakat akan keindahan lingkungan maka kebutuhan akan bunga krisan meningkat. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan bunga krisan dilakukan melalui kultur jaringan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terhadap pembiakan secara teknik kultur jaringan yaitu penambahan zat pengatur tumbuh. Dalam penelitian ini menggunakan zat pengatur tumbuh BAP (Benzile Amino Purin) dan IAA (Indole Asetic Acid). Konsentrasi BAP terdiri 4 taraf yaitu 0 µM, 2,5 µM, 5 µM, dan 7,5 µM sedangkan konsentrasi IAA terdiri 4 taraf juga yaitu 0 µM, 1 µM, 2 µM, dan 3 µM. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh BAP (Benzile Amino Purin) dan IAA (Indole Asetic Acid) terhadap jumlah daun, jumlah akar, jumlah tunas dan tinggi tanman. Untuk mengetahui tujuan tersebut dilakukan pengujian dengan desain eksperimen faktorial. Hasil uji anava menunjukkan pada jumlah daun hanya konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP yang signifikan artinya terdapat perbedaan pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP terhadap jumlah daun dan konsentrasi BAP yang optimal yaitu 7,5 µM. Dari hasil anava pada data jumlah akar menunjukkan zat pengatur tumbuh BAP, IAA, dan interaksi antara zat pengatur tumbuh BAP dan IAA signifikan. Pada uji rentang ganda Duncan menggunakan data jumlah akar menyimpulkan bahwa konsentrasi zat pengatur tumbuh yang baik atau optimal yaitu konsentrasi BAP 0 µM dan IAA 3 µM. Pada uji anava jumlah tunas dang tinggi bunga krisan sama-sama menunjukkan hanya zat pengatur tumbuh BAP yang signifikan dan uji rentang ganda Duncan zat pengatur tumbuh yang optimal terhadap jumlah tunas yaitu konsentrasi BAP 10 µM dan terhadap tinggi bunga krisan yaitu konsentrasi BAP 0 µM.