JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) (Mar 2014)

Penentuan Dosis Efektif Bupivacaine Hiperbarik 0,5% Berdasarkan Tinggi Badan Untuk Bedah Sesar Dengan Blok Subarakhnoid

  • Dian Ayu Listiarini,
  • Mohamad Sofyan Harahap,
  • Uripno Budiono

DOI
https://doi.org/10.14710/jai.v6i1.6650
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 56 – 64

Abstract

Read online

Latar Belakang: Anestesi spinal lebih disukai untuk bedah sesar dikarenakan onset cepat, teknik sederhana, relatif mudah dilakukan dan menimbulkan relaksasi otot yang sempurna dibandingkan dengan anestesi epidural, dan profil keselamatan ibu lebih besar dibandingkan dengan anestesi umum. Meskipun demikian, anestesi spinal dapat menyebabkan hipotensi, yang memberi dampak morbiditas pada ibu dan janin. Frekuensi dan derajat hipotensi dipengaruhi oleh dosis subarakhnoid anestesi lokal, sehingga diperlukan penentuan dosis minimal yang efektif untuk anestesi spinal. Tujuan: Mengetahui efektivitas dan profil hemodinamik dosis bupivakain hiperbarik 0,5% 0,06 mg/cm untuk blok subarakhnoid pada bedah sesar. Metode: Sebanyak 40 orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu 20 orang pada kelompok I mendapat bupivakain 0,5% hiperbarik 0.06 mg/cmTB, dan 20 orang pada kelompok II mendapat bupivakain 0,5% hiperbarik 12,5 mg. Dilakukan pencatatan dari sebelum hingga 45 menit setelah tindakan anestesi spinal terhadap beberapa variabel, yaitu tanda vital, kejadian hipotensi, jumlah efedrin yang diberikan, waktu blok sensorik, dan blok motorik. Hasil: Pada kelompok I, onset blok sensorik pada dermatom T10 tercapai pada 1,61±0,617 menit paska injeksi obat, berbeda tidak bermakna bila dibandingkan kelompok II yaitu 1,47 ± 0,655 menit (p>0.05). Semua blok sensorik pada penelitian ini berhasil mencapai dematom T4. Onset blok sensorik pada dermatom T4 tercapai pada 2,55±0,56 menit paska injeksi obat pada kelompok I, berbeda tidak bermakna bila dibandingkan kelompok II yaitu 2,45±0,594 menit (p>0.05). Perbedaan rerata tekanan sistolik, tekanan diastolik, tekanan arteri rerata, laju jantung dan jumlah efedrin yang digunakan pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna secara statistik (p>0,05), demikin pula dengan angka kejadian hipotensi. Simpulan: Bupivakain 0,5% hiperbarik 0,06 mg/cm Tinggi Badan untuk blok subarakhnoid pada bedah sesar memiliki efektivitas dan profil hemodinamik serupa dengan Bupivakain 0,5% hiperbarik 12,5 mg.

Keywords