Jurnal Sain Veteriner (Dec 2023)
Respon Klinis dan Fisiologis Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diberikan Ekstrak Bunga Kecubung (Datura Metel L.) sebagai Anestesi
Abstract
Tanaman kecubung (Datura metel L.) mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoida, dan fenol yang berpotensi sebagai bahan anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan klinis dan fisiologis tikus putih yang diberikan ekstrak bunga kecubung sebagai bahan anestesi. Sebanyak 25 ekor tikus putih jantan dengan berat 150 – 200 gram secara acak dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok P0 sebagai kontrol diberikan ketamine HCL dosis 80 mg/kgBB secara intramuscular pada musculus semitendinosus. Kelompok P1, P2, P3, dan P4 diberikan ekstrak bunga kecubung secara berurutan dengan dosis 100, 300, 500, 700 mg/kgBB secara oral menggunakan sonde lambung. Hasil penelitian pada respon klinis menunjukkan pada P0 - P4 tidak terdapat efek mual, muntah, urinasi, dan defekasi. Pada respon fisiologis, rata-rata suhu tubuh P0 - P4 bertahan stabil dari awal menit ke-0 sampai menit ke-120 dengan rentang suhu 36.6OC - 39.1OC, tetapi suhu tubuh menunjukkan kecendrungan terjadi penekanan suhu pada perlakuan pemberian ekstrak bunga kecubung. Rata-rata frekuensi denyut jantung pada P0 - P4 masih berada dalam batas normal dengan rentang frekuensi denyut jantung 252 x/menit - 301 x/menit. Rata-rata frekuensi nafas pada P0 - P4 menunjukkan bahwa kecendrungan terjadi penekanan frekuensi nafas pada perlakuan pemberian ekstrak bunga kecubung dengan rentang 101 x/menit – 158 x/menit. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bunga kecubung dengan dosis 100-700 mg/kgBB tidak menimbulkan perubahan klinis dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap perubahan fisiologis. Penggunaan ekstrak bunga kecubung sebagai bahan anestesi masih tergolong aman terhadap respon klinis dan fisiologis hewan karena masih berada dalam kisaran normal.
Keywords