Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scientific Journal (Aug 2017)

Keberhasilan Ginogenesis Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus Blkr.) pada Dua Dosis Iradiasi UV (λ 254 nm) dengan Kejut Panas 40 C

  • Reni Apriyani,
  • Suhestri Suryaningsih,
  • Yulia Sistina

DOI
https://doi.org/10.20884/1.mib.2016.33.3.346
Journal volume & issue
Vol. 33, no. 3
pp. 116 – 120

Abstract

Read online

Laporan ini memverifikasi keberhasilan protokol tiga tahap ginogenesis tawes melalui inaktivasi genom jantan dengan iradiasi ultra violet (UV), fertilisasinya, dilanjutkan diploidisasi zigot dengan kejut panas (400 C) selama 60 detik. Eksperimen Rancangan Acak Lengkap, tujuh perlakuan yaitu, kontrol positif (fertilisasi normal); kontrol negatif1 telur difertilisasi dengan milt encer yang di UV 1983,348 J/m2; kontrol negatif2 dosis iradiasinya 3966,96 J/m2; ginogenesis1 kontrol negatif1 lalu dikejut panas pada 10 menit pasca fertilisasi; ginogenesis2 ginogenesis1 beda waktu kejut pada 15 menit pasca fertilisasi; ginogenesis3 kontrol negatif2 lalu dikejut pada 10 menit pasca fertilisasi; dan ginogenesis4 ginogenesis3 beda waktu kejut pada 15 menit pasca fertilisasi. Materi gamet segar diperoleh dari induk yang diinduksi GnRH analog dan domperindon dosis 1,5 ml/kg bobot induk intramuskuler, 6-10 jam sebelumnya. Milt segar diencerkan 100 x dalam larutan Ringer. Data dianalisis dengan uji Anova, menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data fertilitas, data penetasan dan data kelangsungan hidup yang terbukti homogen (p>0,05), menunjukkan bahwa ketujuh perlakuan secara statistik fertilitas, penetasan, dan kelangsungan hidupnya tidak nyata (p>0,05) antar pelakuan. Data persentase morfologi larva abnormal tawes menunjukkan bahwa perlakuan yang dicobakan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01). Secara keseluruhan dapat disimpulan bahwa, keempat perlakuan mitoginogenesis yang diujikan efektif menghasilkan larva mitoginogenesis ikan tawes walaupun efektifitasnya masih tergolong rendah. Efektivitas perlakuan dibuktikan dari signifikansi data morfologi larva abnormal dariklompok kontrol negatif membuktikan efektivitas dosis inaktivasi genetis jantan dan morfologi larva normal hasil perlakuan ginogenesis membuktikan efektivitas diploidisasi kejut panas tidak berbeda dari morfologi kontrol positif.

Keywords