Majalah Geografi Indonesia (Oct 2016)
ANOMALI IKLIM DAN MITIGASI KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA
Abstract
ABSTRAK Iklim ekstrim diasosiasikan dengan anomali atau penyimpangan iklim (climate variability), yaitu penyimpangan iklim dart keadaan normal di suatu tempat. _Salah satu bentuk penyimpangan iklim adalah El-Nino dan La-Nina yang berasosiasi dengan Osilasi Selatan (ENSO, El-Nino Southern Oscillation). Episode ENSO muncul tahun 1982/83, 1991, 1994, 1997/98 yang telah mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Dampak kebakaran hutan tahun 1997 seluas 83.864 hektar di Kalimantan menyebabkan kerugian senilai Rp 248,59 milyar. Gejala awal kebakaran hutan dapat dideteksi melalui citra satelit NOAA berupa munculnya titik-titik panas/api (hot spots). Upaya mitigasi kebakaran hutan dilakukan melalui : (a) zonasi wilayah rawan kebakaran, (b) pengelolaan kawasan hutan dengan membuat "fire breaker", mosaik vegetasi yang tahun kebakaran, (c) pengembangan hutan kemasyarakatan sebagai "buffer zone", (d) pengembangan sistem peringatan dint kebakaran hutan, dan (e) penyediaan dana untuk pelatihan penanggulangan bencana dan penelitian ilmiah tentang kebakaran hutan.
Keywords