Agrointek (Sep 2017)
KAJIAN EKSTRAKSI PEKTIN DARI LIMBAH JERUK RIMAU GERGA LEBONG (JERUK RGL) DAN JERUK KALAMANSI
Abstract
Salah satu tanaman yang potensial dikembangkan di Propinsi Bengkulu adalah buah jeruk Rimau Gerga Lebong (RGL) dan jeruk Kalamansi. Tanaman buah jeruk Gerga Lebong dan jeruk Kalamansi, merupakan salah satu bahan baku industri pengolahan sirup buah. Limbah yang dihasilkan dari industri ini berupa kulit buah dan kulit+daging buah hasil pengepresan sari buah. Limbah tersebut berpotensi sebagai sumber pektin. Pektin adalah suatu komponen serat yang terdapat pada lapisan lamella tengah dan dinding sel primer pada tanaman. Senyawa-senyawa pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antra dinding sel yang satu dan lainnya (Winarno, 1991). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian terhadap rendemen dan mutu pektin yang dihasilkan dari limbah jeruk Gerga Lebong dan jeruk Kalamansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen pektin dari limbah Jeruk kalamansi lebih besar dari limbah jeruk Gerga Lebong. Secara berturut-turut rendemen yanga dihasilkan adalah 15,3 % (kulit jeruk kalamansi), 7, 82 % (kulit+daging buah kalamansi), 1,5 % (kulit jeruk Gerga Lebong) dan 0,18 % (kulit+daging buah jeruk Gerga Lebong). Hasil analisa mutu terhadap variabel Galakturonat menunjukan bahwa nilai Galakturonat pada kulit jeruk Kalamansi mempunyai nilai tertinggi yaitu 93,51 %. Analisa terhadap derajat Esterifikasi menunjukan bahwa pektin hasil ekstraksi limbah jeruk Gerga Lebong dan jeruk Kalamansi tergolong pada pektin bermetoksil rendah, dengan nilai derajat esterifikasi pada kisaran 13,77-20,83.
Keywords