Amerta Nutrition (Dec 2023)

Eksplorasi Peran Kader Posyandu Terhadap Capaian Program Puskesmas Dalam Menurunkan Kejadian Stunting

  • Ike Fitrah Atul Chabibah,
  • Rakhmawati Agustina

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2SP.2023.65-72
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2SP
pp. 65 – 72

Abstract

Read online

Latar Belakang: Penggerakan kader posyandu merupakan bentuk implementasi pilar ke-3 penanganan stunting yaitu konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah dan masyarakat. Peran kader yang baik dapat mempengaruhi status gizi balita karena mampu menjadi motivator dan edukator. Melalui analisis SWOT penggerakan masyarakat melalui kader menjadi strategi tepat yang dapat digunakan dalam penurunan stunting meskipun dalam pelaksanaannya mengalami berbagai hambatan baik dari internal kader maupun eksternal kader. Tujuan: mengeksplorasi peran kader, faktor pendukung, faktor penghambat dan strategi yang dilakukan selama menjalankan tugas dalam program penurunan stunting di wilayah kerja Puskesmas Wori. Metode: jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di wilayah kerja Puskesmas Wori. teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling yaitu sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ditetapkan peneliti dengan jumlah informan utama sebanyak 8 dan informan tambahan 7 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, Focus Group Disscussion (FGD) dan observasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara, alat dokumentasi dan alat perekam/ voice recorder. Penggolahan data mengguanak open code. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa peran kader untuk menjalankan tugasnya dalam penurunan stunting dipengaruhi beberapa faktor predisposing, penguat dan penghambat. Faktor predisposing terdiri motivasi dan keterampilan kader dalam membantu menurunkan angka stunting. Faktor penguat karena adanya dukungan dari puskesmas dan desa dengan pelibatan di pelatihan maupun kegiatan lain sehingga program penurunan stunting semakin maksimal. Dalam menjalankan tugas, kader juga mengalami hambatan dalam penerimaan di masyarakat. Ibu dengan balita stunting sulit menerima informasi dari kader karena faktor budaya dan ibu juga sulit untuk dilibatkan dalam kegiatan posyandu namun faktor tersebut dapat diatasi dengan keterampilan kader dalam berkomunikasi. Kesimpulan: Peran kader sangat penting dan strategis dalam mendukung program puskesmas untuk menurunkan stunting. Dukungan yang besar baik material maupun non material membuat kader terus bersemangat dalam menjalankan tugas. Pentingnya pelatihan secara rutin dan refreshing mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi masyarakat.

Keywords