Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia (Mar 2023)

Tatalaksana Gagal Nafas pada Pasien Peripartum Kardiomiopati

  • Muhammad Hafidz Maulana S,
  • Iwan Nuryawan,
  • Kenanga Marwan Sikumbang

DOI
https://doi.org/10.47507/obstetri.v6i1.104
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1

Abstract

Read online

Peripartum cardiomyopathy (PPCM) adalah kardiomiopati idiopatik pada kehamilan dengan manifestasi klinis gagal jantung akibat disfungsi sistolik ventrikel kiri tanpa adanya penyakit jantung yang mendasari. Terjadi pada kehamilan trimester akhir atau 1–5 minggu pasca kelahiran. Gagal napas pada PPCM terjadi karena adanya edem paru yang berasal dari gagal jantung akut. Wanita 25 tahun dengan G2P0A1 hamil 36 minggu + intrauterine fetal death + preeklamsi berat + gagal napas ec PPCM. Sesak bertambah berat saat tidur terlentang, pink froaty positif. Tanda vital: tekanan darah 131/100 mmHg, laju nadi 141x/menit, laju nafas 37x/menit, SpO2 76% dengan non rebreathing mask 15 liter/ menit, auskultasi paru ronki diseluruh lapangan paru kanan dan kiri, terdapat suara jantung tambahan murmur dan gallop. Echocardiografi didapatkan katup jantung mitral regurgitasi ringan sedang, trikuspid regurgitasi ringan, dan ejection fraction (EF) 36%. Pasien didiagnosa PPCM berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan penunjang, pasien mengalami gagal napas tipe 1 berdasarkan hasil analisa gas darah didapatkan nilai PO2 57,0 dan PCO2 35 mmHg. Intubasi dilakukan pada pasien PPCM dengan target saturasi O2 >95%. Tatalaksana PPCM bersifat suportif/non spesifik dan kausatif/spesifik secara simultan. Penatalaksanaan non spesifik secara tidak langsung ditujukan untuk memperbaiki pertukaran gas, berupa: mengatasi hipoksemia dengan terapi oksigen, atasi hiperkapnia dengan memperbaiki ventilasi hingga melakukan ventilasi mekanik dan fisioterapi dada. Telah dilaporkan pasien gagal napas akibat PPCM yang dilakukan tindakan ventilasi mekanik dan terapi multidisiplin memberikan keberhasilan terapi yang baik.

Keywords