Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia (Mar 2018)
HASIL IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DITINJAU DARI ASPEK MAKROSKOPIS, MIKROSKOPIS, DAN SIMBOLIK (MMS) PADA POKOK BAHASAN PARTIKULAT SIFAT MATERI DI TAIWAN
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa di tahun pertama Senior High School pada pokok bahasan Partikulat Sifat Materi ditinjau dari aspek makroskopis, mikroskopis, dan simbolik (MMS) menggunakan 13 butir soal three-tier diagnostic test. Metode penelitian yang digunakan adalah mix-method terhadap 70 siswa pada rentang usia 15-16 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data adalah soal three-tier diagnostic test dengan kolom alasan terbuka yang mana telah divalidasi oleh validator yang terkualifikasi. Hasil analisis soal diagnostik secara kuantitatif menunjukkan siswa secara keseluruhan masih belum memahami konsep partikulat sifat materi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang rendah yakni sebesar 50,654. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam materi ini adalah sebesar 25,547%, sementara 69,216% siswa masuk dalam kategori tidak tahu konsep. Miskonsepsi yang kerap terjadi pada siswa adalah: pelarutan garam sebagai perubahan fisika, kenaikan temperatur mengakibatkan partikel mengalami ekspansi, perbedaan antara tabung “kosong” dengan tabung “hampa”, dan pendefinisian kurva pendinginan naftalen. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian aspek makroskopis tanpa pemahaman pada aspek mikroskopis dapat memicu terjadinya miskonsepsi, dan pemahaman pada aspek simbolik perlu ditekankan agar siswa memiliki pemahaman konsep secara utuh.
Keywords