Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa berdasarkan Self-Regulated Learning

Abstract

Geometri merupakan salah satu pokok bahasan dalam matematika yang dapat mengukur kemampuan pemecahan masalah, karena geometri membahas tentang benda-benda, definisi, simbol dan gambar yang dapat digunakan sebagai ide atau gagasan oleh siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari Self-Regulated Learning (SRL). Subjek dari penelitian ini adalah satu siswa di setiap tingkat SRL (tinggi, sedang, rendah). Metode pengumpulan data yaitu berupa angket, tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12.5% siswa memiliki tingkat SRL tinggi, 70.83% siswa memiliki tingkat SRL menengah dan 16.67% siswa memiliki tingkat SRL rendah. Siswa dengan SRL tinggi dapat melakukan pemecahan masalah sesuai langkah-langkah Polya dengan lengkap. Siswa dengan SRL sedang dapat menerapkan langkah memahami masalah (menulis informasi dan apa tujuan masalah) dan langkah perencanaan. Sementara itu, siswa dengan SRL rendah dapat memahami masalah pada soal. Berdasarkan wawancara siswa hanya bisa memberikan informasi dari yang terdapat pada soal namun tidak memiliki ide untuk menyelesaikannya. Siswa dengan SRL rendah hanya mampu melakukan tahapan pertama dari empat tahapan pemecahan masalah. Sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi SRL atau tingkat kemandirian belajar seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalahnya.

Keywords

• kemandirian belajar
• pemecahan masalah
• transformasi geometri