Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Dec 2021)

Membangun Teologi Alteritas Heteronom: Upaya Mengentaskan Sisa-Sisa Stigma Anti-Tionghoa di Indonesia

  • Alvian Apriano,
  • Binsar Jonathan Pakpahan

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v6i2.533
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 461 – 479

Abstract

Read online

Abstract. This study aims to build a theological construction that can help erase anti-Chinese stigma in Indonesia post-1998, so religious people, especially Christians, become more sensitive about ethnic discrimination. The discrimination against ethnic Chinese in Indonesia has occurred for a long time, usually because of their capability to control the market and business. Their success in business impacts hatred and racism and turns into an anti-Chinese stigma. The research uses qualitative study on the philosophy of heteronomous alterity, and builds a theological framework on the theory of heteronomous alterity in positivistic philosophy. The theological framework will remove the anti-Chinese stigma in Indonesia. This study concludes that the theology of heteronomous alterity can help decrease anti-Chinese stigma by appreciating trinitarian relations and accepting the other as they are. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun konstruksi teologi yang dapat membantu menghapus stigma anti-Tionghoa di Indonesia pasca 1998, sehingga umat beragama khususnya Kristen menjadi lebih peka mengenai diskrimasi etnis. Sudah sejak lama, masalah diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia terjadi, yang biasanya karena kelihaian mereka menguasai pasar dan bisnis. Hal ini berdampak pada kebencian yang bersifat rasialis dan menubuh ke dalam stigma anti-Tionghoa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif yang berbasis pada analisis filosofi alteritas heteronom. Teori alteritas heteronom dalam filsafat positivistik dijadikan sebagai kerangka berpikir teologis untuk melepas stigma anti-Tionghoa di Indonesia. Melalui kajian ini dapat disimpulkan bahwa teologi alteritas heteronom dapat membantu menghapus stigma anti-Tionghoa melalui penghayatan relasi trinitarian dan penerimaan orang selain dirinya sebagaimana adanya.

Keywords